Tak Hanya di Prancis, Kasus Pelecehan Seksual Terhadap Anak Kini Jadi Isu Global, Berikut Datanya

- 6 Oktober 2021, 06:59 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual pada mahasiswi oleh dosennya
Ilustrasi pelecehan seksual pada mahasiswi oleh dosennya /Pixabay/


ZONABANTEN.com – Gereja Katolik tersandung kasus pelecehan terhadap anak dalam beberapa dekade terakhir.

Dilansir dari Aljazeera.com, dalam sebuah penyelidikan independen pada hari Selasa, ditemukan sekitar 216.000 korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh pendeta Gereja Katolik di Prancis sejak tahun 1950 hingga 2020.

Kasus pelecehan seksual terhadap anak sudah di Prancis membuat negara-negara lain ikut menguak kasus pelecehan seksual oleh gereja Katolik di negara mereka.

Baca Juga: Playlist Lisa Blackpink Tak Ada di Spotify YG Entertainment, Justice For Lisa Jadi Trending, Masalah di Paris?

Beberapa negara menungkapkan tingginya angka pelecehan seksual terhadap anak oleh gereja Katolik. Kasus tersebut kini menjadi isu global yang dialami banyak negara.  

Australia

Pada tahun 2013 terjadi peningkatan kasus pelecehan terhadap anak institusional. Guna mengatasi hal itu, pemerintah Australia memutuskan untuk membentuk Komisi Kerajaan.

Pada Februari 2017, Komisi Kerajaan mengungkapkan sebagian besar kasus pelecehan oleh gereja Katolik di Australia. Tujuh persen pendeta Katolik dituduh melecehkan anak-anak di Australia sejak tahun 1950 hingga 2010.

Komisi Kerajaan melaporkan setidaknya terjadi 4.444 dugaan insiden pelecehan seksual terhadap anak di gereja. Lebih dari 15 persen pendeta adalah pelaku pelecehan.

Mantan Kepala Keuangan Vatikan Kardinal, George Pell juga sempat memberikan kesaksian melakukan pelecehan terhadap anggota paduan suara di Melbourne pada 1990. George Pell dinyatakan bersalah oleh Komisi Kerajaan pada 2018.

Baca Juga: Kepolisian Inggris Ungkap Foto Reynhard Sinaga Saat Pertama Kali Ditangkap, Wajahnya Babak Belur & Penuh Lebam

Jerman

Jerman mengungkap kasus pelecehan seksual terhadap anak yang terjadi sejak tahun 1975 hingga 2018. Sebanyak 314 anak di bawah umur, didominasi oleh anak laki-laki di bawah usia 14 tahun telah menjadi korban pelecehan seksual.

Sebuah studi Konferensi Waligereja Jerman pada tahun 2018 juga berhasil mengungkapkan pelecehan anak yang dilakukan oleh pendeta Jerman.
 
Ditemukan 1.670 pendeta melakukan pelecehan seksual terhadap 3.677 anak di bawah umur dengan rata-rata usia di bawah 13 tahun. Jumlah tersebut terhitung dari tahun 1946 hingga 2014.

Amerika Serikat

Pada tahun 2002, Boston Globe mengungkapkan skala besar pelecehan anak di oleh gereja Katolik di Boston yang ditutupi oleh pihak gereja.

Pada 2004 komisi gereja di Amerika menerbitkan sebuah laporan yang mewajibkan pendeta melaporkan dugaan pelecehan seksual.

Menurut pengacara, lebih dari 11.000 pengaduan telah diajukan oleh Amerika Serikat. Keuskupan membayar denda ratusan juta dolar di luar pengadilan.

Baca Juga: Setelah Bertahun-tahun Ditutup, Kini Venezuela Akan Kembali Membuka Perbatasan dengan Kolombia
 
Asosiasi korban mengatakan bahwa pembayaran ini memungkinkan gereja melarikan diri dari keadilan.

Investigasi Juri Agung Keuskupan Pennsylvania paa 2018 mengungkap lebih dari 300 pendeta yang secara tersembunyi melakukan pelecehan terhadap 1000 korban anak-anak.

Irlandia

Tuduhan kejahatan seks skala besar di institusi Katolik Irlandia kembali terungkap. Berkisar tahun 1970 hingga 1990, sekitar 15.000 anak menjadi korban pelecehan seksual. Beberapa pendeta telah dihukum akibat kejahatan tersebut.

Laporan resmi Komisi Ryan pada 2009 menemukan pelecehan terdadap anak-anak di lembaga-lembaga yang dikelola oleh gereja Katolik sejak tahun 1930-an hingga 1970-an.

Di tahun yang sama, Laporan Murphy mengungkapkan bahwa pada tahun 1975 hingga 2004 gereja secara terorganisir telah menyembunyikan kasus pelecehan seksual dari publik.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah