AS Terancam Bangkrut Akibat Gagal Bayar Utang Rp400 Ribu Triliun, Begini Dampaknya

- 24 September 2021, 19:30 WIB
AS Terancam Bangkrut Akibat Gagal Bayar Utang Rp400 Ribu Triliun, Begini Dampaknya
AS Terancam Bangkrut Akibat Gagal Bayar Utang Rp400 Ribu Triliun, Begini Dampaknya /Reuters

ZONABANTEN.com - Menteri Keuangan Amerika Serikat (Menkeu AS), Janet Yellen, telah mengeluarkan permohonan kenaikan pagu utang baru kepada Kongres.

Yellen mengatakan bahwa pengajuan tersebut terpaksa dilakukan untuk mencegah risiko krisis keuangan yang bisa terjadi apabila AS gagal membayar utang sebesar Rp400 ribu triliun.

Menurut Yellen, kemungkinan gagal bayar utang tersebut bisa terjadi pada bulan Oktober mendatang apabila cadangan kas di Departemen Keuangan AS sudah habis.

Daftar tunggu tagihan utang pemerintah AS yang harus dibayarkan pada bulan depan memang terbilang cukup banyak.

Baca Juga: Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, FDA Sahkan Dosis Booster Vaksin COVID-19 Pfizer dan BioNTech

Kementerian Keuangan AS memperkirakan kemungkinan setelah tanggal 17 Oktober 2021 nanti, mereka hanya punya sekitar 68% dari dana yang diperlukan untuk membayar utang bulan November 2021.

Secara teknis, memang pemerintah AS masih mampu melunasi sebagian tagihan utang bulan November. Akan tetapi, pendapatan harian yang didapat negara berisiko mengalami fluktuasi tajam yang membuat perencanaan jadi sulit diterapkan.

Apabila Kongres AS menolak menaikkan plafon utang mereka, bukan tidak mungkin AS akan kehabisan uang tunai pada Bulan Oktober 2021 mendatang.

Berdasarkan laporan dari Moody's Analytics, jika AS ternyata gagal membayar utang tersebut, mereka bisa mengalami resesi yang parah. Bahkan lebih mengerikan dibanding 'Great Recession' pada tahun 2008 lalu.

Baca Juga: Hadiri Undangan Pribadi Joe Biden dalam Global COVID-19 Summit, Jokowi Sampaikan 3 Masukan Mengatasi Pandemi

Sekitar 6 juta pekerja juga akan menjadi korban dalam resesi ini. Akibatnya, pengangguran di AS akan mengalami peningkatan sampai 9 persen.

Pasar keuangan global pun juga tak lepas dari dampaknya. Kepala ekonom Moddy's Analytics, Mark Zandi, sampai menyebut skenario ekonomi tersebut sebagai bencana terbesar.

Meski begitu, hingga saat ini pasar keuangan masih tetap tenang dan tidak panik. Mereka meyakini bahwa Kongres AS bisa mengambil langkah tepat guna menyelesaikan masalah utang tersebut.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah