Penelitian Terbaru Sebutkan ASI dari Ibu dapat Mencegah Virus Covid-19, Para Ahli: Lanjutkan Pemberian ASI

- 11 September 2021, 07:10 WIB
Ilustrasi Air Susu Ibu (ASI).
Ilustrasi Air Susu Ibu (ASI). /

ZONABANTEN.com - Para peneliti anjurkan meneruskan pemberian Air Susu Ibu (ASI) karena dapat memberi bayi baru lahir kekebalan dan perlindungan pasif dalam beberapa bulan pertama kehidupan bahkan terhadap Covid-19.

Penyakit mulai dari pilek dan flu hingga cacar air dapat ditahan oleh sang bayi berkat antibodi tersebut.

Melihat pada fakta tersebut, serangkaian penelitian yang diterbitkan pada bulan Agustus dari para ilmuwan di seluruh dunia menambah semakin banyak bukti bahwa mereka yang hamil atau menyusui dapat menularkan antibodi berharga tingkat tinggi terhadap Covid-19 kepada bayi mereka melalui vaksinasi dan kekebalan alami.

Pemberian ASI dari ibu yang memiliki antibodi itu berpotensi melindungi bayi mereka dari penyakit.

Baca Juga: Varian Delta Tergolong Mudah Menyebar, Para Ahli Pelajari Dampaknya Terhadap Pasien

Pekan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menerbitkan segmen video dan podcast yang membahas masalah ini.

Studi terbaru memberikan jaminan lebih lanjut kepada jutaan orang tua yang khawatir tentang keamanan mendapatkan vaksin virus corona saat hamil, menyusui setelah divaksinasi, dan masalah terkait lainnya.

“Salah satu masalah yang dialami oleh banyak wanita hamil dan menyusui adalah bahwa jika mereka divaksinasi, ini mungkin dapat benar-benar menyakiti bayi mereka,” ujar  Dr. Josef Neu, seorang ahli neonatologi dari University of Florida Health di Gainesville, Fla., dan penulis salah satu studi.

“Respons yang kami lihat cukup mendalam. Itu bahkan lebih besar dari apa yang akan didapat seseorang dengan penyakit alami.”

Studi terbaru itu diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine pada hari Selasa mengamati lebih dari 20.000 wanita hamil berusia 16 tahun ke atas.

Setengah dari subjek pengamatan tersebut telah divaksinasi, setengahnya tidak, untuk memperkirakan efektivitas vaksin untuk populasi ini.

Mereka menemukan bahwa hingga 56 hari setelah dosis kedua, vaksin itu 96 persen efektif mencegah infeksi seluruhnya, 97 persen efektif mencegah infeksi simtomatik, dan 89 persen efektif menghilangkan keperluan rawat inap terkait Covid-19.

Baca Juga: Penelitian Terbaru Tunjukkan Wadah yang Dapat Digunakan Kembali Tak Selalu Lebih Baik Dari Wadah Sekali Pakai

Pada intinya, vaksin Covid-19, berdasarkan temuan dalam penelitian ini, memiliki efek yang  sama efektifnya bagi mereka yang hamil dan populasi umum.

Meskipun penulis mencatat bahwa penelitian tersebut dilakukan di Israel ketika jenis asli Covid-19 dan varian Alpha adalah jenis yang dominan.

Untuk itu, diperlukan adanya studi lebih lanjut yang melihat pengaruh varian Delta terhadap hasil tersebut.

Dengan data yang menunjukkan kehamilan meningkatkan risiko penyakit parah terkait Covid-19, para ahli medis telah merekomendasikan pemberian vaksin terhadap wanita hamil. Studi-studi ini menambah penelitian yang ada yang menunjukkan bahwa vaksin tidak hanya aman bagi mereka yang sedang hamil, tetapi juga memiliki manfaat tambahan bagi bayi.

Beberapa peneliti bahkan menduga mungkin juga ada faktor lain dalam susu itu sendiri yang dapat membantu menghentikan infeksi Covid-19.

“Bahkan dalam sampel yang kami miliki yang di dalamnya kami tidak menemukan antibodi khusus untuk [SARS-CoV-2], kami masih melihat bahwa banyak dari sampel susu tersebut mampu menetralisir virus dan membuatnya sehingga virus tidak dapat menyerang sel makhluk hidup,” ujar Dr. Sharon Unger, seorang neonatologis dan direktur medis dari Rogers Hixon Ontario Human Milk Bank.

Sharon dan timnya juga telah melakukan penelitian di bidang ini, yang hasilnya belum dipublikasikan.

Namun, Unger mengatakan hasil ini sangat konsisten dengan apa yang dilaporkan oleh peneliti lain di seluruh dunia.

Baca Juga: Pelajari Arti Penting Adanya Hari Peringatan Pencegahan Bunuh Diri Sedunia 10 September

Yang penting, menurut Sharon, mereka yang telah terinfeksi Covid-19 tidak perlu khawatir menularkan virus ke bayi mereka saat menyusui.

“Kami tidak menemukan virus itu sendiri di salah satu katup mereka sehingga pesan dari penelitian ini sekali lagi adalah bahwa tidak hanya aman, tetapi penting untuk terus menyusui atau memerah ASI,” ujar Unger.

“Untuk wanita yang divaksinasi, tingkat antibodi terhadap Covid-19 bahkan lebih tinggi daripada wanita yang pernah menderita penyakit itu.” ujar Unger seperti yang dikutip oleh Zona  Banten dari CTV.

“Saya pikir itu mungkin memberikan perlindungan penting bagi bayinya.” ujar Unger menambahkan.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: CTV News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x