Ambisi Kendalikan Emisi Karbon, Eropa Rancang Undang-undang Penghapusan Bahan Bakar Fosil

- 14 Juli 2021, 11:21 WIB
Ilustrasi Mobil Listrik
Ilustrasi Mobil Listrik /

ZONABANTEN.com – Eropa sedang bersiap untuk memperkenalkan undang-undang yang dirancang untuk mengatur salah satu sumber ekonomi terbesar dan paling berpolusi di dunia dari bahan bakar fosil jauh lebih cepat daripada yang dijanjikan negara lain.

Usulan tersebut mencakup penghapusan batu bara sebagai sumber listrik secara bertahap serta mengenakan tarif impor yang mencemari, sebuah gagasan yang berpotensi memicu perselisihan perdagangan global.

Paket Komisi Eropa dari sekitar selusin proposal legislatif dirancang untuk dengan cepat mengurangi emisi gas pemanasan planet dan memenuhi tujuan iklim yang ambisius, yang sudah diabadikan dalam undang-undang: 27 negara blok mengatakan akan memotong emisi gas rumah kaca sebesar 55% pada tahun 2030, dibandingkan dengan tingkat tahun 1990.

Baca Juga: KABAR GEMBIRA,Pemkot Tangerang Buka Layanan Pengisian Tabung Gas Oksigen ,GRATIS! 

 “Ini bukan hanya janji besar,” kata Jennifer Tollmann, seorang analis E3G yang berbasis di Berlin, sebuah kelompok penelitian dan advokasi yang bekerja pada kebijakan iklim dilansir ZONABANTEN.com dari Indian Times.

Dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk bernegosiasi di antara 27 negara anggota dan Parlemen Eropa sebelum menjadi undang-undang.

Undang-undang tersebut juga mengatur pengawasan atas ketergantungan Eropa pada ekstraksi dan pembakaran bahan bakar fosil di wilayahnya sendiri, dari pengeboran minyak dan gas di Laut Utara hingga penambangan batu bara di negara-negara seperti Jerman dan Polandia.

Baca Juga: Kerusuhan Afrika Selatan Tak Terkendali, Korban Tewas Mencapai 72 Orang 

Elemen yang paling kontroversial adalah hal yang disebut pajak penyesuaian karbon perbatasan. Undang-undang akan mengenakan tarif pada emisi gas rumah kaca yang terkait dengan produk yang diimpor dari luar Uni Eropa dan, pada dasarnya, akan melindungi perusahaan-perusahaan Eropa dari barang-barang yang dibuat di negara-negara dengan kebijakan iklim yang kurang ketat.

Di antara produk yang bisa ditargetkan, menurut daftar yang bocor pada Juni, adalah baja, semen, besi, dan pupuk.

Halaman:

Editor: Yuliansyah

Sumber: Indian Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x