Perenang Top Myanmar Batal Ikut Olimpiade Tokyo Sebagai Protes Terhadap Kudeta Militer

- 8 Juli 2021, 12:09 WIB
Perenang Myanmar Win Htet Oo, ikut berunjuk rasa untuk Myanmar di Melbourne.
Perenang Myanmar Win Htet Oo, ikut berunjuk rasa untuk Myanmar di Melbourne. /ig@oowinhtet

ZONABANTEN.com—‌‌‌‌ Salah satu perenang top Myanmar membatalkan mimpinya untuk ikut serta di Olimpiade Tokyo sebagai bentuk protes. 

Bahkan dia memilih untuk memimpin kampanye melawan Komite Olimpiade Myanmar.

Perenang yang berbasis di Melbourne, Win Htet Oo, 27, telah berkompetisi untuk Myanmar di berbagai acara internasional dan saat ini memegang rekor gaya bebas 50 meter di negara itu.

Dia telah lama bermimpi berenang di Olimpiade dan tampaknya akan mencapai tujuannya musim panas ini.

Namun rencana itu berubah pada 1 Februari, ketika militer Myanmar melakukan kudeta.

"Saya tahu saat itu juga bahwa partisipasi saya di Olimpiade akan diragukan," ujar Win seperti yang dikutip Zona Banten dari NHK. 

"Di bawah rezim militer, saya tidak bisa mewakili bendera negara saya di Olimpiade karena saya tahu itu akan menjadi latihan propaganda." ujar Win menambahkan.
Baca Juga: Tolak Kudeta Militer, 90 Persen Calon Siswa Myanmar Boikot Sekolah Mereka

Setelah mendengar pengunjuk rasa sipil menjadi sasaran kekerasan militer, Win memutuskan untuk mengambil tindakan. 

Tiga bulan sebelum Olimpiade Tokyo, dia mengunggah surat yang mencela Komite Olimpiade Myanmar, menyebutnya sebagai "boneka" junta dan mengumumkan bahwa dia tidak akan bertanding di bawah pengawasannya.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: NHK


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah