ZONABANTEN.com — Pemboikotan sekolah memorakporandakan sistem pendidikan Myanmar sejak terjadinya kudeta militer pada bulan Februari 2021
Lebih dari 90 persen calon siswa belum mendaftar untuk tahun ajaran baru yang dimulai 1 Juni.
Sementara itu, kehadiran guru tidak sampai 50 persen.
Pemerintah Persatuan Nasional (National Unity Government atau NUG), yang dibentuk oleh anggota parlemen yang dikudeta sekaligus pendukung Aung San Suu Kyi, telah menguraikan sistem pendidikan dasar paralel untuk orang tua yang tidak ingin mendaftarkan anak-anak mereka di sekolah yang dikendalikan junta.
Silabus pembelajaran berbasis rumah akan ditawarkan baik online maupun offline untuk memungkinkan akses siswa yang lebih luas.
Baca Juga: Jepang Akan Umumkan Darurat Covid-19, Oposisi Wacanakan Pembatalan Olimpiade Tokyo
Kementerian Pendidikan NUG sedang merencanakan kurikulum baru yang mendukung demokrasi federal, dan sudah menawarkan beberapa kursus singkat untuk mahasiswa pendidikan tinggi.
Para guru diminta untuk berkontribusi lebih banyak konten pembelajaran.
Di Yangon, seorang guru kimia sekolah menengah Min Aye, ada di dalam sistem yang dibentuk NUG ini.