Kanada Dikejutkan Dengan Penemuan Ratusan Mayat Anak-anak, PM Justin Trudeau : Ini Memilukan

- 30 Mei 2021, 08:13 WIB
Kamloops Indian Residential School, didirikan pada tahun 1890, menjadi sekolah terbesar dalam sistem sekolah residensial dengan puncak pendaftaran pada awal 1950-an di 500 anak Pribumi - Penemuan kuburan massal telah memicu rasa sakit dan trauma kolektif bagi komunitas Pribumi di seluruh Kanada.
Kamloops Indian Residential School, didirikan pada tahun 1890, menjadi sekolah terbesar dalam sistem sekolah residensial dengan puncak pendaftaran pada awal 1950-an di 500 anak Pribumi - Penemuan kuburan massal telah memicu rasa sakit dan trauma kolektif bagi komunitas Pribumi di seluruh Kanada. //Arsip Perpustakaan Kanada/Handout via Reuters

ZONABANTEN.com —‌‌‌‌ Pemerintah Kanada dikejutkan dengan penemuan ratusan sisa dari mayat anak-anak di bawah sebuah lokasi bekas sekolah untuk anak-anak pribumi setempat.

Jumlah penemuan itu mencapai 215 mayat anak-anak, beberapa di antaranya diperkirakan berusia tiga tahun.

Justin Trudeau,Perdana Menteri Kanada, menggambarkan penemuan ini sebagai hal yang memilukan pada hari Jumat.

Baca Juga: Waspadai Tanda-tanda Kanker Ovarium dan Kenali Faktor Resikonya

Anak-anak itu adalah siswa di Kamloops Indian Residential School di British Columbia yang telah ditutup pada tahun 1978. 

Suku Tk’emlúps te Secwépemc (TteS) menyatakan bahwa jenazah ditemukan dengan bantuan spesialis radar penembus tanah.

“Kami mengetahui beberapa hal di komunitas kami yang dapat diverifikasi,” ujar Rosanne Casimir, Kepala suku TteS.

“Saat ini, kami memiliki lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.” ujar Casimir menambahkan.

Sistem sekolah perumahan Kanada, yang secara paksa memisahkan anak-anak India dari keluarga mereka, merupakan bentuk genosida budaya.

Kesimpulan itu diambil dari sebuah penyelidikan selama enam tahun terhadap sistem yang sekarang sudah tidak berfungsi yang ditemukan pada tahun 2015.

Baca Juga: Cek Fakta : Video Hoax Yang Mencatut Nama UAS Jadi Viral

Laporan tersebut mendokumentasikan pelecehan fisik yang mengerikan. Pelecehan itu terjadi dalam bentuk pemerkosaan, kekurangan gizi dan kekejaman lainnya yang diderita oleh mayoritas dari 150.000 anak yang bersekolah.

Laporan itu juga menemukan lebih dari 4.100 anak meninggal saat bersekolah di asrama tersebut. 

Kematian 215 anak yang terkubur, di halaman sekolah yang dulunya merupakan sekolah asrama terbesar di Kanada, ini diyakini tidak termasuk dalam angka itu dan tampaknya tidak terdokumentasi sampai penemuan itu.

Trudeau menulis, dalam unggahannya di Twitter, bahwa berita itu menghancurkan hatinya.

Ia juga menyatakan kejadian tersebut sebagai pengingat yang menyakitkan  dan memalukan dari sejarah negara Kanada.

Baca Juga: KM Karya Indah Terbakar di Maluku, 181 Penumpang Selamat, KSOP: Kapal Layak Berlayar dan dalam Kondisi Baik

Pada tahun 2008, pemerintah Kanada secara resmi meminta maaf atas sistem tersebut.

Bangsa TteS mengatakan pihaknya turut berpartisipasi bersama dengan petugas koroner untuk  menjangkau komunitas asal yang anak-anaknya terdaftar pada sekolah itu. 

Mereka berharap mendapatkan temuan awal pada pertengahan Juni.

Terry Teegee, Ketua Regional Majelis Bangsa-bangsa British Columbia, menyebut menemukan kuburan seperti itu adalah pekerjaan penting yang mendesak meski menyegarkan kembali kesedihan dan kehilangan bagi semua suku bangsa pertama di British Columbia”.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: REUTERS Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah