Kesimpulan itu diambil dari sebuah penyelidikan selama enam tahun terhadap sistem yang sekarang sudah tidak berfungsi yang ditemukan pada tahun 2015.
Baca Juga: Cek Fakta : Video Hoax Yang Mencatut Nama UAS Jadi Viral
Laporan tersebut mendokumentasikan pelecehan fisik yang mengerikan. Pelecehan itu terjadi dalam bentuk pemerkosaan, kekurangan gizi dan kekejaman lainnya yang diderita oleh mayoritas dari 150.000 anak yang bersekolah.
Laporan itu juga menemukan lebih dari 4.100 anak meninggal saat bersekolah di asrama tersebut.
Kematian 215 anak yang terkubur, di halaman sekolah yang dulunya merupakan sekolah asrama terbesar di Kanada, ini diyakini tidak termasuk dalam angka itu dan tampaknya tidak terdokumentasi sampai penemuan itu.
Trudeau menulis, dalam unggahannya di Twitter, bahwa berita itu menghancurkan hatinya.
Ia juga menyatakan kejadian tersebut sebagai pengingat yang menyakitkan dan memalukan dari sejarah negara Kanada.
Pada tahun 2008, pemerintah Kanada secara resmi meminta maaf atas sistem tersebut.
Bangsa TteS mengatakan pihaknya turut berpartisipasi bersama dengan petugas koroner untuk menjangkau komunitas asal yang anak-anaknya terdaftar pada sekolah itu.