Memanas ! Warga Palestina Menolak Penggusuran Wilayah Sheikh Jarrah Yerusalem Timur oleh Israel

- 8 Mei 2021, 16:58 WIB
Warga Palestina berkumpul memprotes kemungkinan penggusuran beberapa keluarga Palestina dari rumah di tanah yang diklaim oleh pemukim Yahudi di lingkungan Sheikh Jarrah, di Kota Tua Yerusalem.
Warga Palestina berkumpul memprotes kemungkinan penggusuran beberapa keluarga Palestina dari rumah di tanah yang diklaim oleh pemukim Yahudi di lingkungan Sheikh Jarrah, di Kota Tua Yerusalem. /REUTERS

Di hari yang sama Israel merayakan Hari Yerusalem - perayaan tahunan kemenangan atas Yerusalem Timur selama perang Timur Tengah 1967.

Baca Juga: Tangsel Bukan Tujuan Mudik, Pemkot Akan Fokus Penanganan Pasca Lebaran

"Jika kita tidak mendukung kelompok orang ini di sini, (penggusuran) akan (datang) ke rumah saya, rumahnya, rumahnya dan kepada setiap warga Palestina yang tinggal di sini," kata pengunjuk rasa Bashar Mahmoud, 23, dari warga Palestina terdekat. lingkungan Issawiya.

Seorang pejabat Aqsa meminta ketenangan kepada dua belah pihak di kompleks itu melalui pengeras suara masjid. "Polisi harus segera berhenti menembakkan granat kejut ke arah jamaah, dan pemuda harus tenang dan diam!"

Penduduk Sheikh Jarrah sebagian besar adalah orang Palestina, tetapi lingkungan itu juga terdapat makam seorang pendeta tinggi kuno, Simon yang Adil, situs yang dihormati oleh orang-orang Yahudi yang religius.

Juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Rupert Colville mengatakan jika penggusuran di wilayah Yerusalem Timur dilaksanakan, akan melanggar kewajiban Israel di bawah hukum internasional.

Baca Juga: Di 'Gas' DPRD, Dinas PU Tangsel Realisasikan Lima Usulan Perbaikan Drainase di Japos

Israel berhasil merebut dan menduduki Yerusalem Timur dan Tepi Barat, dari negara tetangga Yordania pada tahun 1967.

"Kami menyerukan kepada Israel untuk segera menghentikan semua penggusuran paksa, termasuk yang terjadi di Sheikh Jarrah, dan untuk menghentikan aktivitas apa pun yang selanjutnya akan berkontribusi pada lingkungan yang memaksa dan mengarah pada risiko pemindahan paksa," kata juru bicara Rupert Colville pada hari Jumat.

"Washington sangat prihatin tentang meningkatnya ketegangan di Yerusalem," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jalina Porter.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah