Kasus Covid-19 Membludak, Ilmuwan Sebut Pemerintah India Abaikan Peringatan Adanya Lonjakan Virus Mutasi Baru

- 1 Mei 2021, 12:50 WIB
Ilustrasi Virus Covid-19
Ilustrasi Virus Covid-19 /

Dengan kata lain, pada dasarnya, ini berarti bahwa versi virus yang bermutasi dapat dengan lebih mudah memasuki sel manusia dan melawan respons kekebalan seseorang terhadapnya.

Kementerian mempublikasikan temuan itu sekitar dua minggu kemudian, pada 24 Maret.

Pemerintah India tidak menanggapi temuan tersebut dengan lebih tegas.

Baca Juga: Longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan,Pencarian Korban Tertimbun Terus Dilakukan 

Shahid Jameel, ketua kelompok penasehat ilmiah INSACOG, mengatakan dia prihatin bahwa pihak berwenang tidak cukup memperhatikan bukti saat mereka menetapkan kebijakan.

Pemerintah tidak mengambil langkah apa pun untuk mencegah pertemuan yang mungkin mempercepat penyebaran varian baru, karena infeksi baru meningkat empat kali lipat pada 1 April dari bulan sebelumnya.

Modi, beberapa letnan puncaknya, dan puluhan politisi lainnya, termasuk tokoh-tokoh oposisi, mengadakan aksi unjuk rasa di seluruh negeri untuk pemilihan lokal sepanjang Maret dan hingga April.

Baca Juga: Bantah Pernyataan Pengacara Munarman Terkait Pembersih Toilet, Puslabfor Polri Identifikasi Bahan Baku Peledak 

Pemerintah juga mengizinkan festival keagamaan Kumbh Mela selama berminggu-minggu, dihadiri oleh jutaan umat Hindu, berlangsung mulai pertengahan Maret.

Sementara itu, puluhan ribu petani diizinkan untuk tetap berkemah di pinggiran ibu kota New Delhi untuk memprotes undang-undang pertanian yang baru.

Halaman:

Editor: Yuliansyah

Sumber: US News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x