Kasus Covid-19 Membludak, Ilmuwan Sebut Pemerintah India Abaikan Peringatan Adanya Lonjakan Virus Mutasi Baru

- 1 Mei 2021, 12:50 WIB
Ilustrasi Virus Covid-19
Ilustrasi Virus Covid-19 /

INSACOG menyatukan 10 laboratorium nasional yang mampu mempelajari varian virus.

Baca Juga: Kasus Penculikan 2 Anjing Bulldog Prancis Milik Lady Gaga, 5 Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka 

Menurut Ajay Parida, direktur Institute of Life Sciences yang dikelola negara dan anggota INSACOG, peneliti INSACOG pertama kali mendeteksi B.1.617, yang sekarang dikenal sebagai varian virus India, pada awal Februari.

INSACOG membagikan temuannya dengan Pusat Pengendalian Penyakit Nasional (NCDC) kementerian kesehatan sebelum 10 Maret, memperingatkan bahwa infeksi dapat dengan cepat meningkat di beberapa bagian negara.

Temuan itu kemudian diteruskan ke kementerian kesehatan India namun Kementerian kesehatan tidak menanggapi permintaan komentar.

Baca Juga: Tragedi Kericuhan Festival Agama Yahudi Ortodoks di Israel, 45 Tewas dan Ratusan Orang Terinjak-injak 

Sekitar tanggal tersebut, INSACOG mulai menyusun draf media statement untuk Kementerian Kesehatan.

Draf itu menguraikan temuan forum: varian India baru memiliki dua mutasi signifikan pada bagian virus yang menempel pada sel manusia, dan telah dilacak pada 15% hingga 20% sampel dari Maharashtra, negara bagian yang paling parah terkena dampak di India.

Draf pernyataan itu juga mengatakan bahwa mutasi, yang disebut E484Q dan L452R, menjadi perhatian tinggi.

Baca Juga: Hari Buruh 1 Mei 2021, Polda Metro Jaya Lakukan Pengalihan Arus Lalu Lintas Sekitar Istana 

Halaman:

Editor: Yuliansyah

Sumber: US News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x