Melansir dari NHK, pemerintah Hong Kong bermaksud untuk mengundur beberapa acara pemilihan terkait pemerintahannya, diantaranya pemilihan badan legislatif yang awalnya berlangsung September mendatang menjadi Desember dan pemilihan Kepala Eksekutif, menjadi Maret tahun depan.
Pengunduran pemilihan tersebut membuat keduanya akan dilakukan menggunakan sistem yang baru ini.
Baca Juga: Polri Pastikan Pelaku Teror Mabes Polri Gunakan Senjata Jenis Airgun Berkaliber 4,5 MM.
Ned Price, selaku juru bicara Departemen Luar Negeri AS, menyindir kejadian ini dalam akun twitter @StateDeptSpox.
“Patriotisme sesungguhnya berarti menjaga tingginya otonomi Hong Kong dan menghormati hak asasi manusia, kebebasan, dan pluralisme politis.” ujar Ned pada akun Twitter tersebut.***