Sempat Diblokir, Israel Akhirnya Izinkan Pengiriman Paket Pertama Vaksin ke Jalur Gaza

- 18 Februari 2021, 07:55 WIB
Palestina Menerima pengiriman vaksin Covid-19 di Jalur Gaza
Palestina Menerima pengiriman vaksin Covid-19 di Jalur Gaza /Ibraheem Abu Mustafa/Reuters



ZONA BANTEN - Meski sempat diblokir, akhirnya Israel mengizinkan pengiriman paket pertama vaksin ke Jalur Gaza.

Warga Palestina di Jalur Gaza menerima paket pertama vaksin Covid-19, Rabu, 17 Februari 2021.

Vaksin bisa diterima warga Palestina setelah Israel mengeluarkan izin distribusi vaksin melintasi perbatasannya dengan Gaza, daerah yang dikendalikan oleh Hamas.

Informasi mengenai tibanya paket pertama vaksin ke Jalur Gaza disampaikan oleh pejabat pemerintah Israel dan Palestina.

Baca Juga: Kejam! Israel Blokir Pengiriman Vaksin Untuk Tenaga Medis di Gaza

Gaza, daerah yang dihuni oleh sekitar dua juta jiwa, melaporkan lebih dari 53.000 kasus positif Covid-19 dan 538 di antaranya meninggal dunia.

Paket vaksin, yang dikirim oleh Otoritas Palestina dari Tepi Barat, terdiri dari 2.000 dosis vaksin Covid-19 Sputnik V buatan Gamaleya Institute Rusia.

Ribuan dosis vaksin akan cukup diberikan kepada 1.000 orang. Tiap orang nantinya akan mendapat dua dosis vaksin.

"Kami akan menggunakan dosis vaksin itu untuk pasien yang melakukan operasi transplantasi organ, juga mereka yang mengalami gagal ginjal," kata seorang pejabat Kementerian Kesehatan di Gaza, Majdi Dhair.

"Tenaga kesehatan belum masuk dalam daftar penerima vaksin karena jumlah dosis tidak cukup," kata Dhair.

Izin yang diberikan oleh Israel untuk pengiriman paket vaksin ke Jalur Gaza dikritik oleh sejumlah politisi sayap kanan Tel Aviv.

Baca Juga: Faksi Palestina Capai Rekonsiliasi Bersejarah, Hamas dan Fatah Akhirnya Sepakati Pemilihan Umum

Para politisi itu mendesak pemerintah untuk memanfaatkan pengiriman vaksin sebagai upaya membebaskan dua warga sipil Israel yang ditahan oleh kelompok bersenjata di Gaza.

Pengiriman itu, menurut para politisi Israel, seharusnya dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk meminta agar Hamas memulangkan dua jasad tentara Israel yang tewas dalam perang di Jalur Gaza pada 2014.

Walaupun demikian, Israel juga menerima banyak tekanan dari organisasi pembela hak asasi manusia internasional terkait program vaksinasi di daerah pendudukan.

Organisasi pembela HAM itu meminta Israel memastikan warga di daerah pendudukan memiliki akses atas vaksin COVID-19.

Dalam kesempatan lain, beberapa pejabat di Palestina mengatakan paket vaksin itu harusnya dikirim pada Senin kemarin. Namun rencana itu dibatalkan oleh otoritas di Israel.

Beberapa pejabat Otoritas Palestina mengatakan mereka telah melayangkan surat permintaan transfer vaksin ke otoritas pertahanan Israel.

Baca Juga: Mengejutkan! Pemerintahan Joe Biden Tidak Ikut Jejak Trump Akui Dataran Tinggi Golan Bagian Israel

Permohonan itu diajukan setelah Otoritas Palestina menerima 10.000 vaksin Sputnik V di Tepi Barat pada 4 Februari silam.

Tertundanya pengiriman vaksin ke Jalur Gaza menghambat upaya vaksinasi untuk warga Palestina, yang saat ini tersebar di Gaza dan Tepi Barat.

Dua wilayah yang terpisah itu dihuni oleh 5,2 juta warga Palestina.

Namun, Israel mengendalikan seluruh akses masuk dan keluar Tepi Barat serta perbatasan di pesisir dan darat di Jalur Gaza.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x