Kejam! Israel Blokir Pengiriman Vaksin Untuk Tenaga Medis di Gaza

- 17 Februari 2021, 09:25 WIB
Anggota pasukan keamanan Hamas Palestina memakai alat pelindung diri sebagai pencegahan penularan virus corona (COVID-19), di perbatasan Rafah, selatah Jalur Gaza, Selasa (11/8/2020).
Anggota pasukan keamanan Hamas Palestina memakai alat pelindung diri sebagai pencegahan penularan virus corona (COVID-19), di perbatasan Rafah, selatah Jalur Gaza, Selasa (11/8/2020). / ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/HP/djo/



ZONA BANTEN - Kejam! Israel memblokir pengiriman vaksin yang ditujukan bagi para tenaga medis di jalur Gaza, Palestina.

Otoritas Palestina menuduh Israel menghentikan pengiriman 1.000 dosis vaksin yang ditujukan bagi petugas medis di daerah pendudukan Jalur Gaza.

Israel telah memblokir 1.000 dosis vaksin virus corona Sputnik V Rusia yang ditujukan untuk pekerja medis garis depan memasuki Jalur Gaza yang diduduki.

Kelompok Palestina, Hamas yang menguasai Jalur Gaza mengecam penolakan Israel untuk mengizinkan dosis vaksin yang ditujukan bagi petugas kesehatan Gaza melalui blokade wilayah sebagai "pelanggaran" hukum internasional.

Baca Juga: Faksi Palestina Capai Rekonsiliasi Bersejarah, Hamas dan Fatah Akhirnya Sepakati Pemilihan Umum

Tindakan Israel memblokir pengiriman vaksin menandai "kejahatan nyata dan pelanggaran semua hukum internasional dan standar kemanusiaan," kata juru bicara Hamas, Hazem Qassem.

"Israel memikul "tanggung jawab penuh" untuk memblokir pengiriman yang diperoleh Otoritas Palestina (PA), yang mengatur bagian Tepi Barat yang diduduki Israel.

PA mengatakan akan membagi pasokan vaksinnya dengan Jalur Gaza, di lokasi yang dikuasai Hamas sejak tahun 2007.

Jalur Gaza yang merupakan rumah bagi lebih dari dua juta warga Palestina, belum menerima vaksin apa pun untuk menanggulangi Covid-19.

Pihak berwenang di sana telah melaporkan lebih dari 53.000 infeksi dan setidaknya 537 kematian sejak dimulainya pandemi.

Baca Juga: Ditemukan di Subang dan Karawang, Ribuan Kotak Oranye Ini Ternyata Berisi Bantuan untuk Korban Banjir

Sejauh ini, PA telah memperoleh sekitar 2.000 dosis vaksin Sputnik V.

Israel yag telah melakukan vaksinasi tercepat di dunia, mendapat tekanan internasional agar membagikan stok vaksinnya kepada warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan Gaza.

COGAT, badan militer Israel yang menjalankan urusan sipil di wilayah pendudukan Palestina, mengatakan PA telah meminta untuk mentransfer 1.000 dosis vaksin ke Gaza tetapi permintaan itu "menunggu keputusan politik".

Seorang pejabat Israel mengatakan, izin pengiriman vaksin masih diperdebatkan hingga Senin malam.

"Itu tidak diblokir. Mereka masih merenungkannya,” kata pejabat seorang berbicara tanpa menyebut nama.

Dikutio dari Al Jazeera, anggota parlemen di Knesset terus membahas apakah akan mengizinkan vaksin masuk ke Gaza atau tidak.

Baca Juga: Mengejutkan! Pemerintahan Joe Biden Tidak Ikut Jejak Trump Akui Dataran Tinggi Golan Bagian Israel

Israel mencurigai vaksin yang dikirimkan bukan diberikan untuk para tenaga medis, melainkan kepada pejabat senior Hamas.

Sementara itu, Pejabat Dewan Keamanan Nasional Israel, Roi Binyamini mengatakan, pemerintah tidak berniat membagikan pasokan vaksin Israel sendiri dengan Gaza.

Namun dia mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan permintaan dari pihak lain untuk mengizinkan PA mengirimkan vaksinnya sendiri ke wilayah Gaza.

"Ada penundaan dalam kedatangan vaksin," kata Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh menjelang pertemuan kabinet mingguan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Dia mengatakan peluncuran vaksinasi akan diumumkan "di lain waktu" ketika persediaan yang cukup telah tiba.

Baca Juga: Pengadilan Internasional (ICC) Putuskan Israel Bisa Diadili Atas Kejahatan Perang dan Kekejaman di Palestina

PA mengharapkan dua juta dosis yang dipesan dari berbagai produsen, selain vaksin dari program COVAX yang didukung PBB, yang disiapkan untuk membantu negara-negara kurang mampu untuk mendapatkan vaksin.

Mereka mulai melakukan vaksinasi petugas kesehatan garis depan awal bulan ini dengan pengadaan awal 10.000 dosis vaksin Sputnik V dari Rusia, serta beberapa ribu dosis produk Moderna melalui Israel.

Sejauh ini, PA telah mengkonfirmasi hampir 115.000 kasus Covid-19 di Tepi Barat, termasuk 1.400 kematian.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x