Joe Biden Merespon Kudeta Militer Myanmar, Ancam Lanjutkan Sanksi & Serukan Solidaritas Internasional

- 2 Februari 2021, 07:46 WIB
Joe Biden
Joe Biden /Instagram @joebidem

Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, telah mengumumkan bahwa dia mengadakan debat mendesak tentang krisis Myanmar di dewan keamanan pada hari Selasa.

Inggris telah mengambil alih kepresidenan bergulir bulanan dewan keamanan untuk bulan Februari.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat atas Kelahiran Bayi untuk Dibagikan di Media Sosial dalam Bahasa Inggris

Pertemuan tertutup telah dijadwalkan pada 4 Februari, tetapi krisis telah mengarah pada pertemuan sebelumnya di mana panggilan akan dibuat untuk misi PBB untuk dikirim ke negara itu.

Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, mengutuk kudeta tersebut sebagai pukulan serius bagi reformasi demokrasi di Myanmar.

PBB telah menjadi jantung dari upaya sejauh ini yang sebagian besar tidak membuahkan hasil untuk mengatur puluhan ribu pengungsi Rohingya yang terjebak di kamp-kamp di Bangladesh untuk kembali ke Myanmar.

Bangladesh menyerukan perdamaian dan stabilitas di Myanmar serta mengatakan masih berharap tetangganya akan melakukan upaya tulus untuk memajukan proses pemulangan pengungsi Rohingya yang macet.

"Kami gigih dalam mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan dengan Myanmar dan telah bekerja dengan Myanmar untuk pemulangan Rohingya yang secara sukarela, aman dan berkelanjutan yang ditampung di Bangladesh," kata kementerian luar negeri.

Baca Juga: Yakin Ngga Mau Hadiah Uang, Motor dan Mobil di Indonesia Giveaway Trans 7? Cek Link Live Streaming Dulu, Deh!

Di Inggris, perdana menteri, Boris Johnson, mentweet, "Saya mengutuk kudeta dan pemenjaraan yang melanggar hukum terhadap warga sipil, termasuk Aung San Suu Kyi, di Myanmar." Dia mengatakan pemungutan suara harus dihormati.

Halaman:

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x