Parah! Di Ghana Kata Indomie Diterjemahkan Jadi Transaksi Seks!

- 28 Desember 2020, 08:10 WIB
Ilustrasi mi instan
Ilustrasi mi instan /Pixabay

ZONABANTEN.com – Parah! Di Ghana Kata Indomie Diterjemahkan Jadi Transaksi Seks!

Berdasarkan sebuah survei mengejutkan dikeluarkan oleh otoritas Ghana jelang akhir tahun 2020 ini.

Survei dilakukan oleh Star Ghana Foundation, yang mencari penyebab tingginya angka kehamilan yang terjadi pada para remaja di Ghana.

Baca Juga: Bukan Sakit Atau Wasir, Kok BAB Bisa Sambil Menangis? 

Hasil Survei cukup mengejutkan karena menunjukkan bahwa mi instan asal Indonesia, Indomie menjadi salah satu penyebab tingginya angka kehamilan yang ada di Ghana.

Dikutip dari World of Buzz, survei ini dilakukan oleh seorang pakar gender dan ketenagakerjaan, Bashiratu Kamal.

Kamal menjelaskan, pandemi Covid-19 yang sedang melanda mengakibatkan angka kemiskinan di Ghana semakin bertambah.

Baca Juga: Miris! Usai Kena PHK, Pramugari Ini Kini Jadi Penjaga Kuil 

Hal ini membuat para remaja wanita yang ada di Ghana rela melakukan hubungan seks transaksional dengan pria.

Hubungan seks tersebut ditukar dengan sejumlah barang seperti mi instan Indomie, pulsa seluler, maupun uang.

Bahkan, menurut Kamal, istilah 'indomie' telah diterjemahkan menjadi tawaran untuk transaksi seks, dan dibayar dengan apa pun yang bisa diambil.

Baca Juga: Hanya Rp 105 Ribu, Inilah 15 Tempat Rapid Test Antigen Murah yang Tersebar di Stasiun Indonesia 

"Orang tua mereka tidak bekerja, mereka di rumah dan mereka harus bertahan hidup. Jadi mereka melakukan ini untuk mendapatkan uang," ucap Kamal.

Artikel ini sebelumnya telah dimuat di pikiran-rakyat.com dengan judul,Mi Instan Asal Indonesia Disebut Jadi Penyebab Angka Kehamilan di Ghana Naik

Tetapi, Kamal menjelaskan bahwa kemauan untuk melakukan hubungan seks transaksional itu tidak datang dengan sendirinya.

Baca Juga: Sadis! Pria Ini Bunuh Calon Ibu Mertua Lantaran Batal Tunangan

Terkadang ada juga pihak orangtua yang meminta anaknya untuk melakukan hubungan seks transaksional tersebut.

"Dalam beberapa kasus, ada masalah 'seks transaksional' di mana beberapa orang tua mendorong anak-anak mereka untuk ikut serta. Sehingga mereka bisa mendapatkan cukup uang untuk menghidupi diri sendiri," ujarnya.

Selain karena alasan keuangan, ada satu lagi alasan mengapa orangtua meminta anak-anaknya untuk melakukan hubungan seks transaksional.

Baca Juga: Ssssttt! Jangan Pernah Katakan Kalimat Ini Saat Teman Anda Sedang Patah Hati

Salah satunya adalah, para orang tua percaya bahwa pria yang bercinta dengan anaknya akan membantu putri mereka menuju keadaan yang lebih baik dibanding kondisi sekarang.***(Sarah Nurul Fatia/Pikiran Rakyat)

Editor: Julian

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah