Berkembang Sejak Jaman Romawi, Berikut Sejarah Hari Valentine

7 Februari 2023, 11:23 WIB
Ilustrasi hari valentine /PIXABAY

ZONABANTEN.com – Tanggal 14 Februari diperingati sebagai hari Valentine oleh sebagian orang.

Tradisi merayakan valentine ternyata telah berkembang selama ratusan tahun terutama di benua Eropa,

Ada beragam versi yang berkembang mengenai sejarah hari valentine. Versi yang paling terkenal adalah kisah Santo Valentinus dan festival lupercalia.

Dirangkum ZonaBanten.com dari berbagai sumber, berikut sejarah hari valentine yang perlu kamu ketahui:

Santo Valentinus

Santo Valentinus merupakan imam pada masa kekaisaran Claudius II, Kaisar Romawi yang memerintah dari tahun 268 sampai 270 Masehi.

Kala itu, Kaisar Claudius membuat kebijakan yang intinya melarang para pemuda Roma untuk menikah.

Ini karena Roma sedang dalam masa peperangan sehingga membutuhkan banyak pemuda untuk direkrut sebagai tentara.

Baca Juga: 12 Manfaat Luar Biasa Terapi Air Dingin yang Mudah Dilakukan

Namun, Santo Valentinus merasa kasihan pada para pemuda yang tidak bisa melangsungkan pernikahan.

Kemudian, Santo Valentinus menikahkan seorang pemuda dan gadis secara diam-diam.

Ternyata, berita ini sampai kepada Kaisar Claudius sehingga membuat ia murka.

Valentinus pun ditangkap dan dipenjara sebelum akhirnya dijatuhi hukuman mati.

Pada 14 februari 269 Masehi, Valentinus dijatuhi hukuman mati. Namun, Ia sempat membuat catatan kecil, “Love from Your Valentine” kepada putri seorang penjaga sipir penjara yang berteman dengannya.

Festival Lupercalia

Festival Lupercalia merupakan festival yang dilakukan oleh kaum pagan atau penyembah berhala setiap tanggal 13 sampai 15 februari.

Festival ini bisa dibilang sebagai perayaan yang cukup mengerikan.

Bagaimana tidak, kaum pagan membunuh kambing dan anjing untuk dikorbankan, setelah itu kulitnya dijadikan pecut dan dicambukkan kepada para perempuan.

Hal ini dipercaya bisa meningkatkan kesuburan perempuan di samping untuk menangkal roh jahat.

Baca Juga: Gempa Turki: Korban Tewas Tembus 3.700 Orang, Upaya Penyelamatan Dipersulit Cuaca Buruk

Festival ini juga mengadakan semacam ‘undian jodoh’.

Nama-nama perempuan di kota dimasukkan ke dalam sebuah tempat besar. Para pria kemudian mengambil kertas nama itu secara acak, dan nama perempuan yang tertera akan menjadi pasangannya.

Paus Gelasius I (Paus ke-49 Gereja Katolik) sangat menentang festival tersebut karena tidak sesuai dengan iman kekatolikan.

Oleh karena itu, Paus Gelasius menghapus festival lupercalia dan menetapkan 14 februari sebagai hari valentine untuk mengenang Santo Valentinus. *** (Joshua Raymond Saputra)

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Zenius Parokitidarmalang.org

Tags

Terkini

Terpopuler