ZONABANTEN.com - Menteri Dalam Negeri Turki menuduh Militan Kurdi di Suriah Utara, sebagai dalang peristiwa berdarah yang terjadi beberapa waktu yang lalu di Istanbul.
Sebelumnya sebanyak 6 orang tewas dan 83 lainnya luka-luka, setelah ledakan yang diduga berasal dari bom meledak di jalanan pusat perbelanjaan yang ramai, di Istanbul, Turki.
Sejauh ini sebanyak satu orang telah ditangkap, sementara 21 orang lainnya sedang dalam masa penahanan.
Menurut kesaksian, seorang wanita tampak duduk di bangku selama 45 menit, yang mana ledakan terjadi setelah ia pergi.
Sementara pada Senin pagi tadi, Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menilai bahwa serangan telah direncanakan di sebuah kota Kurdi di Suriah Utara, di mana kelompok militan PKK dan YPG bermarkas di sana.
“Penilaian kami adalah bahwa perintah untuk serangan teror mematikan datang dari Ayn al-Arab di Suriah utara, di mana PKK/YPG memiliki markas besarnya di Suriah,” kata Suleyman Soylu.
Baca Juga: Super Cantik! Gadis Ini Diyakini Jadi Salah Satu Member BABY MONSTER, Adik Baru BLACKPINK
Mekipun Menteri Suleyman Soylu telah menyalahkan gerilyawan Kurdi dan kelompok yang terkait dengan ISIS, tetapi hingga kini belum ada klaim dari kelompok apapun mengenai serangan ini.
Sementara itu sebelum keberangkatan ke KTT G20 di Bali, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan memastikan bahwa “Mereka yang bertanggung jawab akan dihukum”.
Menurut data, Turki telah menjadi sasaran serangan pemboman mematikan sejak 2015 hingga 2017, oleh kelompok ISIS dan Kurdi yang dilarang.
Bahkan peristiwa yang terjadi di jalan yang sama pernah terjadi pada 19 Maret 2016, yang mana sebuah serangan bom bunuh diri menewaskan 5 orang dan melukai 36 lainnya.***
Baca Juga: BLINK Indonesia! Ini Harga Tiket Konser BLACKPINK di Jakarta dan Cara Pembeliannya