15 Orang Tewas dalam Serangan ISIS di Masjid Syiah, Iran

27 Oktober 2022, 17:40 WIB
Potret kondisi Masjid Shah Cheragh, Iran pasca penyerangan bersenjata oleh ISIS /Amin Berenjkar/WANA (West Asia News Agency) /via REUTERS

ZONABANTEN.com - Setidaknya 15 orang meninggal dunia selama serangan bersenjata di Masjid Shah Cheragh, Iran, sebuah tempat suci agama Syiah di negara itu.

Menurut laporan, serangan terjadi pada Rabu malam oleh tiga pria bersenjata, yang belakangan diakui ISIS sebagai serangan yang berasal dari kelompoknya.

Pemerintah Iran menyebut penyerang itu sebagai “takfiris”, yaitu label yang diberikan mayoritas Muslim Syiah Iran kepada kelompok Sunni radikal yang bersenjata.

 Baca Juga: Sejarah Hari Stroke Sedunia 29 Oktober, Tingkatkan Kesadaran Akan Sifat Serius Penyakit Ini

Menurut laporan Nour News, media yang dekat dengan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, mengatakan bahwa para penyerang tidak memiliki kewarganegaraan Iran.

Reuters menyebutkan bahwa ISIS telah mengakui bertanggung jawab atas serangan itu melalui sebuah akun Telegram.

Saksi mata mengatakan bahwa para penyerang berada di dalam mobil selama penyerangan. Mereka menembaki para peziarah dan staf dari pintu masuk Masjid.

Baca Juga: Jadikan Boneka Seks Sebagai Alat Ritual, 8 Orang di Myanmar Dituntut Atas Pelecahan Agama

Serangan itu menewaskan beberapa kalangan termasuk anak-anak, menurut kantor berita semi-resmi Tasnim.

Selain menewaskan 15 orang, serangan juga diketahui telah melukai sedikitnya 19 orang, menurut salah satu stasiun TV pemerintahan.

Meskipun serangan seperti ini jarang terjadi di negara itu, tetapi sepanjang tahun ini penyerangan di tempat ibadah telah terjadi dua kali di Iran.

Baca Juga: Peringati 40 Hari Kematian Mahsa Amini, Demonstran Kembali Bentrok Dengan Keamanan Iran

Sebelumnya pada April lalu, dua ulama Syiah tewas terbunuh setelah mendapatkan tikaman dari seseorang di Masjid Imam Reza, di timur laut kota Mashhad.

Menanggapi hal ini, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam terhadap aksi teror ini.

Pengalaman menunjukkan bahwa musuh-musuh Iran, setelah gagal menciptakan perpecahan dalam barisan persatuan bangsa, membalas dendam melalui kekerasan dan teror.. Kejahatan ini pasti tidak akan tidak terjawab, dan lembaga keamanan dan penegak hukum akan memberikan pelajaran kepada mereka yang merancang serangan itu,” kata Ebrahim Raisi dalam sebuah pernyataan.***

 

Editor: Christian Willy Kalumata

Sumber: Middle East Eye The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler