Sejarah Hagia Sophia Disesatkan, Umat Katolik India Protes

21 Juli 2022, 15:17 WIB
Umat Katolik India protes atas penyimpangan sejarah Hagia Sophia /Rashid/Unsplash/

ZONABANTEN.com - Hagia Sophia yang dikenal sebagai bekas Katedral yang monumental, diduga mengalami distorsi sejarah, yang berujung pada protes.

Protes ini nampaknya bermula dari beredarnya buku kelas tujuh untuk sekolah-sekolah di negara bagian Kerala, yang menggambarkan secara salah Hagia Sophia di masa lalu.

Dalam buku yang berjudul “Europe In The Path Of Transformation”, Hagia Sophia digambarkan sebagai monumen bersejarah, tetapi menyembunyikan fakta bahwa bangunan ini mulanya adalah gereja.

Baca Juga: Gelombang Protes Terus Datang Usai Ranil Wickremesinghe Menjabat sebagai Presiden Baru Sri Lanka

Seperti yang telah diketahui, bangunan yang sudah berdiri sejak abad ke-6 ini adalah sebuah Katedral, hingga perubahan fungsinya menjadi masjid saat Kekaisaran Ottoman memerintah.

Perubahan fungsi kemudian terjadi lagi saat Republik Sekuler Turki berdiri, dimana Hagia Sophia kemudian menjadi museum.

Baru sekitar dua tahun lalu, Hagia Sophia kembali difungsikan menjadi masjid, dan tetap bertahan hingga saat ini.

Dilansir dari UCA News, penyimpangan sejarah Hagia Sophia yang beredar ini, nampaknya disayangkan oleh sejumlah tokoh Katolik, termasuk Dewan Uskup Katolik Kerala.

Baca Juga: 14 Inspirasi Nama Kucing Peliharaan Sesuai Karakter, Bagus, Lucu, dan Mudah Diingat

Cukup mengganggu untuk dicatat bahwa siswa di Kelas Tujuh diajari sejarah palsu dari salah satu monumen Bizantium terbesar di dunia yang awalnya dibangun sebagai gereja,” kata Pastor Jacob G Palakkappilly, juru bicara Dewan Uskup Katolik Kerala.

Sementara pemerintah berdalih bahwa itu adalah pelajaran yang telah usang, dan perlu diperbaharui kembali.

Akan tetapi para tokoh Kristen menganggap bahwa itu adalah upaya menghapus bagian penting dari sejarah orang-orang Kristen, yang melekat pada Hagia Sophia.

“Mengapa pemerintah dengan halus mengubur keterkaitannya dengan Kristen?”

Baca Juga: Jelang 1 Muharram, Ini Dia Contoh Sambutan Tahun Baru Islam, Selengkapnya KLIK DISINI

Ketika Anda mengajar sejarah, Anda perlu menjelaskan siapa, apa, kapan, di mana, dan bagaimana, yang mana kegagalan akan menyesatkan generasi baru pada kepercayaan palsu,” kata Palakkappilly.

Orang-orang Kristen di India kini menuntut pembatalan pembelajaran, atau revisi pelajaran untuk menceritakan sejarah lebih faktual.***

 

Editor: Bunga Angeli

Sumber: UCA News

Tags

Terkini

Terpopuler