Batal! Niat Suriname Buka Kedutaan Besar di Yerusalem Urung, Ini Penyebabnya

25 Juni 2022, 15:40 WIB
Negara Suriname /

ZONABANTEN.com – Niat negara Suriname untuk membuka kedutaan besar di Yerusalem akhirnya pupus.

Namun, pihak Suriname menyebut bahwa di kemudian hari mereka akan membuka kedutaan besar di negara Israel tersebut.

Nah, pembatalan  rencana untuk membuka kedutaan besar di Yerusalem disampaikan langsung oleh Presiden Suriname Chandrikapersad "Chan" Santokhi.

Chan menyampaikan hal ini di hadapan Majelis Nasional pada Kamis 23 Juni 2022.

Lantas, apa yang menyebabkan Suriname mengurungkan niat untuk membuka kedutaan besar di Yerusalem?

Baca Juga: Tokyo Verdy Pesta Gol Usai Pratama Arhan Kembali Gabung di Skuad, Sejarah Debut Manis Anggota Baru

Santokhi menyebut bahwa saat ini Suriname tidak memiliki anggaran yang cukup untuk membangun kedutaan besar di Yerusalem.

Menurutnya rencana pembangunan tersebut memerlukan beberapa tahapan yang cukup panjang.

Presiden mengatakan, perlu terlebih dahulu menerima laporan seputar temuan dan rekomendasi dari Menteri Luar Negeri untuk mengambil langkah lebih lanjut.

Namun ia tidak mengesampingkan jika Suriname akan mendirikan kedutaan besar untuk Israel di masa depan.

Baca Juga: Setelah PHP Madrid, Lagi-lagi Mbappe Ngomong Liga Champions Tujuan Jelasnya 

“Tidak ada anggaran untuk mendirikan kedutaan Suriname di Israel,” kata presiden Santokhi dikutip dari Al Jazeera.

Pengumuman itu menuai kritik dari beberapa anggota parlemen Suriname.

Sebelumnya negara Amerika Selatan ini telah menunjuk duta besar nonresiden, Stevanus Noordzee, ke Israel pada bulan Maret.

Presiden Santokhi mengatakan penunjukkan Noordzee sebagai perwakilan dari negaranya untuk melayani, mendukung, dan memberi substansi pada hubungan kerja sama antara Israel dan Suriname.

Baca Juga: Mengharukan! Sudah Akrab Sejak Dulu, Begini Kisah Persahabatan V BTS dan Park Bo Gum 

Ambisi Suriname ini mengikuti beberapa negara lainnya yang telah lebih dahulu membangun kedutaan besar untuk Israel di Yerusalem seperti Amerika Serikat, Honduras, Guatemala, dan Kosovo.

Amerika Serikat yang memelopori aksi tersebut mendapat tentangan dari dunia internasional ketika mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017 dan memindahkan kedutaan negara itu ke Yerusalem pada Mei 2018.

Saat ini pemerintahan Amerika Serikat yang baru di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden mengatakan tidak memiliki rencana untuk mengembalikan kedutaan besar mereka ke lokasi sebelumnya di Tel Aviv, sebagian besar negara memiliki kantor perwakilan di tempat itu.

Langkah negara-negara tersebut menempatkan kedutaan besarnya di Yerusalem membuat marah warga Palestina.

Baca Juga: Begini Cara Beli Minyak Goreng Curah Rp14.000 Pakai PeduliLindungi 

Mereka telah lama menganggap Yerusalem Timur yang saat ini diduduki Israel sebagai ibu kota negara di masa depan.

Israel merebut Yerusalem Timur dalam perang Arab 1967 dan menganggap semua kota, termasuk bagian yang dicaplok, sebagai ibu kotanya.

Pencaplokan Israel atas Yerusalem Timur sebagian besar tidak diakui oleh masyarakat internasional.

Suriname sendiri memiliki sekira 14 persen populasi penduduk muslim meski negara ini juga dijuluki sebagai komunitas Yahudi kecil.***(Irwan Suherman/Pikiran Rakyat)

 

Artikel ini sebelumnya telah dimuat di pikiran-rakyat.com dengan judul Suriname Batalkan Rencana Bangun Kedutaan Besar di Yerusalem: Tak Ada Anggaran

Editor: Yuliansyah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler