Menyedihkan! Ibu dan Anak Asal Shanghai Dipisahkan Secara Paksa Karena Positif COVID-19

2 April 2022, 20:15 WIB
Illustrasi COVID-19/Pixabay/Geralt /Pixabay/Geralt/

ZONABANTEN.com – Seorang ibu dan anak asal Shanghai terpaksa mengalami perpisahan setelah keduanya didiagnosis dengan COVID-19.

Melansir dari Reuters, seorang ibu asal Shanghai, Esther Zhao, membawa putrinya yang baru berumur 2 1/2 tahun untuk mendapatkan pemeriksaan dari rumah sakit di kota tersebut setelah mengalami demam tinggi, yang dikenal sebagai salah satu gejala COVID-19.

Hanya tiga hari setelahnya, Esther harus memohon kepada otoritas kesehatan agar tidak memisahkan dirinya dari anaknya setelah keduanya mendapat hasil positif saat melalui tes pemeriksaan COVID-19.

Esther beralasan bahwa anaknya masih terlalu muda untuk dibawa menuju pusat karantina yang diperuntukan bagi anak-anak yang terinfeksi COVID-19.

Baca Juga: Penata Rambut Son Ye Jin Ungkap Konsep Riasan Sang Pengantin di Hari Pernikahannya dengan Hyun Bin

Dokter kemudian memberikan dua pilihan kepadanya. Apabila ia tetap bersikeras untuk tidak menyetujui perpindahan putrinya untuk tinggal di Pusat Klinik Kesehatan Masyarakat Shanghai, maka anaknya akan ditinggalkan di rumah sakit sementara ia akan dikirim ke pusat karantina.

Semenjak itu, Esther berserta suaminya yang berada di tempat karantina terpisah telah mengajukan permintaan untuk informasi lebih lanjut mengenai status putri mereka.

Meskipun begitu tidak menerima kabar banyak selain sebuah pesan bahwa buah hatinya baik-baik saja yang diunggah di dalam sebuah grup obrolan dengan dokter.

Wanita tersebut mengaku khawatir mengenai kesehatan anaknya akibat kesusahan dalam mendapatkan berita. “"Tidak ada foto sama sekali... Saya sangat cemas, saya tidak tahu bagaimana situasi putri saya," ucap Esther yang masih terjebak dalam rumah sakit.

“Dokter mengatakan aturan Shanghai adalah bahwa anak-anak harus dikirim ke titik yang ditentukan, orang dewasa ke pusat karantina dan Anda tidak diizinkan untuk menemani anak-anak,” tambahnya lagi.

Bukan putri Esther saja yang terlibat dalam situasi tersebut. Sejumlah foto dan video yang tersebar di platform media sosial asal Cina, Douyin dan Weibo, memperlihatkan kondisi di fasilitas Jinshan, di mana beberapa anak kecil terlihat menangis atau tidur berdesakan.

Baca Juga: Tarawih dan Tadarus Dilarang Pakai Pengeras Suara? Begini Aturan Kemenag Soal Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri

Pusat Klinis Kesehatan Masyarakat Shanghai menyanggah bahwa foto dan video tersebut diambil di fasilitas, dan hanya adegan yang tertangkap ketika rumah sakit memindahkan bangsal anak ke gedung lain untuk mengatasi meningkatnya jumlah penderita.

Sementara seorang pejabat mengatakan bahwa rumah sakit yang bertugas untuk merawat anak-anak positif COVID-19 mempertahankan komunikasi secara online dengan orang tua mereka.***

 

 

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler