Youtuber Korea Medok Jawa Unggah Kisah Sedih ABK Indonesia Di Kapal Tiongkok

7 Mei 2020, 11:40 WIB
Screenshot Siaran Berita TV Korea Selatan MBC, tentang Jenazah ABK Indonesia yang dibuang ke laut. /

ZONA BANTEN - Kembali tersiar sebuah kabar mengejutkan mengenai nasib pekerja Indonesia di luar negeri yang dilansir oleh Pikiran-Rakyat.com.

Kabar ini ada dalam sebuah rekaman video di kanal Youtube Korea Roemit milik Youtuber Jang Hansol yang diunggahnya pada Rabu, 6 Mei 2020 kemarin dengan judul " Berita Trending Di Korea Yang Bakal Bikin Orang Indonesia Ngamuk!"

Jan Hansol adalah seorang Youtuber Korea Selatan yang fasih berbahasa Indonesia. Uniknya ia berbicara bahasa Indonesia dengan cengkok Jawa.

Baca Juga: Perlu Ditiru ! 12 KK Di Banyumas Sukarela Mengembalikan Dana BLT

Youtuber ini menceritakan ulang dalam bahasa Indonesai ,siaran berita dari sebuah stasiun televisi Korea Selatan MBC mengenai perlakukan menyedihkan yang dialami oleh ABK Indonesia di kapal berbendera Tiongkok.

Jang Hansol tergerak menyiarkan ulang berita ini, setelah mendapatkan email dari ABK Indonesia yang berisi permintaan menayangkan ulang siaran berita stasiun MBC, dengan judul "Eksklusif kerja satu hari 18 jam dan kalau meninggal akibat penyakit langsung dibuang di pantai."

Dalam penjelasannya, TV MBC mendapatkan gambar tersebut setelah kapal penangkap ikan yang besar berbendera Tiongkok berlabuh di laut Busan, Korea Selatan, dan  saat bersandar tersebut, ABK Indonesia menyampaikan video tersebut ke pemerintah korea  Selatan dan stasiun TV MBC.

Baca Juga: ODP Covid-19 Meninggal Di Cianjur, Pihak Rumah Sakit Enggan Memakamkan

Jan Hansol yang menginformasikan kepada "Bolo-Bolo", sapaan akrabnya untuk penontonnya, kejadian tersebut tanggal 30 Maret 2020 lalu. 

Pemilik kanal YouTube Korea Reomit ini juga menggambarkan video detik-detik sebelum pelemparan jenazah ke laut. 

Tampak orang-orang yang berada di depan kotak yang berisikan jenazah ABK Indonesia yang bernama Ari, mereka memberikan perhormatan terakhir sebelum jenazah dilemparkan.

"Jadi kalau dilihat orangnya, jadi tampak orang ini meninggal, terus orang ini memberi apa ya kaya acara kematian gitu, ini aku ngomongnya agak berhati-hati ya dan habis itu di buang kepantai dan Mas Ari menghilang ketempat yang kita tidak tahu kedalamannya," lanjutnya.

Dari rekaman video tersebut diketahui, meskipun kapal  memiliki persediaan air mineral, tetapi itu hanya boleh diminum oleh para nelayan Tiongkok. Sedangkan pada nelayan Indonesia hanya minum dari air laut yang telah difiltrasi.

Baca Juga: Pesawat Dan Kereta Jarak Jauh Kembali Beroperasi, Mudik Tetap Dilarang

Hal inilah yang membuat kondisi tubuh dari para ABK Indonesia menjadi tidak terlalu baik.

Para ABK itu bekerja nonstop selama 30 jam baru setelah itu diberi waktu istirahat 6 jam bahkan itupun pada saat waktu makan.

"Aku saking kagetnya, 30 jam berdiri kerja dan diselingi waktu 6 jam alias waktu makan dan itu di hitung sebagai waktu istirahat katanya, gak masuk akal ya kan to, kita tidur seharusnya yang sehat kan 6 sampai 8 jam, ini 6 jam setelah bekerja selama 30 jam," ujar Jang Hansol.

Menurut Stasiun MBC, yang diceritakan oleh Jang Hansol, cara kerja di kapal Tiongkok tersebut merupakan tipikal ekploitasi tenaga kerja.

Kemungkinan besar, pasport para ABK ini telah dirampas sehingga mereka terjebak dalam lingkup kerja 'perbudakan'.

Baca Juga: Suriname Pun Ambyar Mendengar Berita Kepergian Lord Didi Kempot

"Jadi ini tipikal banget cara kerja ekploitasi dengan cara diikat diatas pantai udah gitu pasportnya kemungkinan di rampas udah gitu mereka juga punya deposit dengan nominal besar jadi mereka gak bisa kabur, jadi karena hal-hal seperti itu tidak mudah untuk pekerja disitu untuk melarikan diri," tutur Hansol.

Ketika mendengarkan kembali berita MBC, pemilik channel YouTube Kore Reomit, Jang Hansol kembali dibuat terkejut.

Selain memiliki waktu kerja yang panjang, ABK Indonesia yang telah bekerja selama 13 bulan, hanya diberi upah sebesar 120 dolar AS atau setara dengan Rp 1,7 juta.

Mendengar hal tersebut, bahkan Jang Hansol yang tidak percaya kembali mengulang berita MBC, mengonfirmasi bahwa apa yang didengarnya tidaklah salah.

"5 diantara nelayannya setelah bekerja selama 13 bulan, hanya dibayar 120 dolar AS berarti cuma Rp 1,7 jutaan setelah bekerja 13 bulan," ujar Jang Hansol dengan rasa tidak percaya.

Hal tersebut berartikan, kelima ABK ini hanya diberi upas sebesar Rp 100.000 per bulan.

"Berarti gaji bulanannya itu Rp 100.000," tutur Jang Hansol.

Baca Juga: Nasib Ajun Juhaeni Yang Sehari-Hari Tinggal Di Kandang Kambing

Kini kabar mengenai para ABK Indonesia ini telah menjadi perbincangan hangat di banyak platfrom media sosial.

Negara Tiongkok kembali disoroti banyak pihak, akibat kabar mengenai para ABK Indonesia yang menjadi korban ekploitasi di kapal mereka.

Bahkan pihak Korea Selatan dan para ABK Indonesia telah meminta pemerintahan untuk melakukan investigasi secara ketat.*** (Tim Zona Banten/ Rahmi Nurfajriani)

 

 

Baca Juga: Dua Perempuan Palembang Di PHK Dan Diusir Dari Kontrakan Di Tangerang

 

 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: YouTube Sobat Dosen Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler