ZONABANTEN.com - Sebagian besar wilayah Yaman menghadapi hari ketiga tanpa internet pada Minggu 23 Januari 2022.
Penyebab hilangnya koneksi internet adalah setelah adanya serangan udara di kota Hodeidah, titik pendaratan utama untuk koneksi web bawah laut negara Yaman.
Serangan udara itu merusak infrastruktur telekomunikasi negara Yaman yang ada di Laut Merah hingga membuat koneksi internet terputus selama tiga hari.
Di ibukota Sanaa, Majid Abdullah mengatakan dia tidak dapat menerima uang dari kerabat di Arab Saudi di kantor pertukaran sebagai akibat dari pemadaman yang sedang berlangsung.
"Saya tidak tahu harus berbuat apa. Kami makan dan minum dari (uang yang dikirim) ekspatriat di luar negeri," katanya.
Tujuh tahun konflik telah membagi Yaman menjadi pemerintah yang diakui secara internasional yang berbasis di kota selatan Aden, dan kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran di Sanaa.
Perang di Yaman telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat jutaan orang mengungsi.
Sementara keruntuhan ekonomi telah mendorong jutaan orang ke dalam kemiskinan dan sebagian negara itu di ambang kelaparan.
Baca Juga: Universal Picture Dituntut 5 Juta Dollar oleh Dua Orang Fans Ana de Armas
Kementerian komunikasi pemerintah mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya siap untuk menghubungkan kembali wilayah di bawah kendalinya melalui kabel bawah laut lain yang mendarat di Aden, di mana sebagian kota masih memiliki layanan internet.
Beberapa organisasi memiliki akses ke internet satelit.
Muammar Abdullah, seorang warga Yaman yang tinggal di Arab Saudi, mengatakan bahwa dia tidak dapat berhubungan dengan keluarganya di Sanaa karena koneksi internet padam.
Abdullah selalu melakukan pemeriksaan keluarganya di Sanaa karena konflik, apalagi menyusul berita adanya serang udara di negara itu.
Baca Juga: DKI Hasilkan 7.500 Ton Sampah per Hari, Gubernur Anies Baswedan: Eco Enzym Beri Solusi
Maha Muhammad seorang mahasiswa di Sanaa mengatakan ia terputus dari obrolan internetnya dengan teman dan keluarga yang menyebabkan ia beralih ke TV.
"Kami kembali menonton televisi untuk mengikuti berita. Saya dulu mengandalkan situs web dan situs jejaring sosial untuk perkembangan perang terbaru," katanya.
Masih belum jelas kapan perbaikan di Hodeidah akan dilakukan, atau apa yang perlu dilakukan.
"Jika keamanan terjamin, dan kami mendapat jaminan bahwa serangan tidak dilanjutkan, teknisi kami siap melakukan perbaikan," kata Ali Nagi, CEO perusahaan telekomunikasi TeleYemen Nosary.***