Fakta Sejarah di Balik Pusat Sains Dunia, Ternyata Islam Pernah Menguasai Sains dan Peradaban Dunia

15 Januari 2022, 14:46 WIB
fakta sejarah dibalik pusat sains dunia/ pixabay/ stocksnap/ /

ZONABANTEN.com-- Banyak orang yang mengira pusat sains dunia hanya berasal dari Yunani. Namun, tahukah Anda ada fakta sejarah unik dibalik pusat sains dunia di masa lampau.

Ada satu peradaban yang secara khusus menghimpun semua sains, teknologi dan peradaban di dunia. Peradaban tersebut tidak lain adalah peradaban islam.

Tepatnya pada masa dinasti Abbasiyah, banyak tokoh dan ilmuwan muslim yang belajar, dan mempelajari ilmu dari berbagai penjuru dunia.

Pada masa tersebut didirikan sebuah pusat perkumpulan ilmu yang disebut dengan baitul hikmah. 

Baca Juga: Girl Group Baru VIVIZ dengan Mantan Anggota GFRIEND SinB, Eunha, dan Umji akan Debut di Bulan Februari

Baitul hikmah menjadi pusat ilmu yang menghimpun seluruh keilmuan dari berbagai peradaban di dunia.

Baitul hikmah dikenal sebagai pusat sains sedunia, yang warisannya masih ada hingga saat ini.

Ketika Eropa masih terjebak di masa kelamnya atau dark age. Peradaban islam telah lebih dahulu mencapai kejayaan.

Saat Baghdad menjadi ibu kota dari dinasti Abbasiyah, ilmu pengetahuan dari berbagai belahan dunia mulai dikumpulkan.

Baca Juga: Daftar Weton dengan Kesaktian Luar Biasa, Bahkan Mampu Memiliki Banyak Khodam

Posisis kota yang strategis dan pembangunan besar-besaran yang dilakukan. Ibu kota ini menjadi pusat perdagangan sekaligus pusat ilmu pengetahuan dunia selama kurang lebih 500 tahun lamanya.

Sejarah mencatat, Baghdad menjadi pusat keilmuan mengalahkan kota-kota besar di dunia. seperti Roma, Konstantinopel, Athena dan Damaskus.

Kesuksesan itu lah yang membuat periode ini dikenal sebagai masa keemasan islam (Abad ke-7 sampai ke-14).

Periode tersebut berada di bawah kekuasaan khalifah Al- Ma’mun. Pada masa itu muncul gerakan intelektual yang menjadi pusat jantung dunia.

Baca Juga: Wow! Pandemi Covid 19 Ada Manfaatnya, Pecinta Fashion Harus Tahu

Segala ilmu dari berbagai bahasa dterjemahkan dalam bahasa arab, dan itu pula yang menjadikan bahasa arab menjadi bahasa terpenting di dunia selama berabad-abad lamanya.

Selain dikenal sebagai pusat sains dunia, baitul hikmah dikenal dengan perpustakaan terbesar di dunia, dengan jumlah buku dan manuskrip yang lebih dari 400.000 buah.

Dari sini lahirlah tokoh-tokoh ilmuan dan cendikiawan, yang pikirannya diwarisi oleh manusia saat ini melalui karya-karyanya.

Rahasia dibalik pusat sains dunia ini memiliki beberapa kunci, hingga membuatkan menjadi pusat peradaban.

Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Didukung Sains Ini, Bisa Buat Kamu Punya Umur Panjang

Kunci yang dipegang adalah semangat untuk mencari kebenaran. Tanpa membeda-bedakan siapa penemu kebanaran (Plotinus, Plato, Aristoteles, hingga Ptolemy).

Dengan merangkul berbagai perbedaan, islam dapat menemukan berbagai ilmu dan pengetahuan yang beragam.

Sebagaimana filsuf islam pertama (Al Kindi) menyebutkan semangat intelektual adalah semangat mencari hakikat kebenaran, dan kebenaran bisa diperoleh siapapun.

Baca Juga: Launching RANS PIK Basketball, Raffi Ahmad: Terima Kasih Menpora dan Menteri BUMN

Keterbukaan untuk sama-sama belajar, meskipun berbeda latar belakang agama, suku, dan ras. Menjadikan Baghdad sebagai kota pusat sains sedunia pada masanya.

Tentu hal inilah yang harus diterapkan dalam keseharian para pelajar dan mahasiswa di Indonesia.

Sebab, keberagaman suku, ras, adan agama bukanlah penghalang untuk menjadi pusat peradaban.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: YouTube Kok Bisa

Tags

Terkini

Terpopuler