2. Victim Blaming dan Kontroversi Media Sosial
Pemberian label "The Nuruls" muncul sebagai reaksi terhadap pendapat atau tindakan sejumlah individu, tetapi seiring berjalannya waktu, hal ini berkembang menjadi penghinaan umum terhadap kelompok perempuan yang dianggap memiliki pandangan konservatif.
Baca Juga: 5 Oleh-Oleh Khas Danau Toba yang Bisa Dibawa Pulang, Bentuknya Unik dan Sarat Makna
3. Kesenjangan Kelas dan Elitisme
Sebutan "The Nuruls" juga mencerminkan kesenjangan kelas dan elitisme, terutama ketika diidentifikasi sebagai kelompok perempuan kelas menengah-bawah.
Munculnya sebutan ini seolah-olah menciptakan pemisahan antara kelompok yang dianggap lebih progresif dan kelompok yang dianggap kurang berpendidikan.
4. Tersandung dalam Kontroversi
Julukan ini kerap kali digunakan dalam konteks kontroversi atau perdebatan di media sosial.
Oleh karena itu, sebutan ini menjadi simbol ketidaksetujuan terhadap pandangan tertentu, seringkali tanpa memberikan kesempatan untuk berdiskusi atau berdialog.
Baca Juga: Fahri Hamzah: Kenapa 01 dan 03 Serang Pak Jokowi?