Fenomena ini mencerminkan bagaimana media sosial memengaruhi persepsi dan penilaian terhadap perilaku seseorang, terutama dalam konteks budaya dan agama.
Cewek-cewek ini sering berkumpul di tempat bernama Bajawa, yang menyediakan live music sebagai hiburan.
Identifikasi diri dalam konteks ini menjadi penting bagi pengguna media sosial, dan istilah-istilah seperti "The Nuruls" menjadi ekspresi keberagaman minat dan gaya hidup.
Meskipun awalnya mungkin digunakan secara mengolok-olok, seiring berjalannya waktu, istilah ini menjadi bagian dari ekspresi budaya di dunia maya.
Baca Juga: 5 Oleh-Oleh Khas Danau Toba yang Bisa Dibawa Pulang, Bentuknya Unik dan Sarat Makna
Alasan The Nuruls Dipandang Sebelah Mata Oleh Netizen
Dengan meningkatnya kontroversi dan pandangan negatif terhadap kelompok perempuan yang diidentifikasi dengan julukan ini. Mari kita telaah alasan mengapa "The Nuruls" dianggap sebelah mata oleh netizen.
1. Stereotip dan Generalisasi
Sebutan ini menciptakan stereotip terhadap perempuan dengan nama Nurul, yang sering diidentifikasi sebagai perempuan muslimah.
Generalisasi ini merugikan banyak individu dengan nama tersebut, karena sebutan tersebut tidak membedakan antara individu dan mengabaikan keberagaman pandangan dan perilaku.