Perilaku pelecehan emosional gaslighting juga dapat membuat perilaku anda berubah, diantaranya adalah seperti berikut :
- Lebih mementingkan kesenangan orang lain daripada diri sendiri.
- Sering mempertanyakan diri sendiri apakah telah mengatakan hal yang benar atau pilihan yang tepat.
- Berbohong dan mengisolasi diri sendiri dari orang yang dicintai untuk menghindari konflik.
- Terus-menerus memikirkan kata-kata dan tindakan yag diperbuat demi memastikan telah melakukan semua dengan benar.
- Menghabiskan sedikit atau bahkan tidak ada waktu sama sekali untuk kegiatan atau hobi yang dulu dinikmati.
Mengapa Pelaku Gaslighting Melakukannya?
Menurut Robin Stern, salah satu pendiri dan direktur asosiasi untuk Yale Center for Emotional Intelligence mengatakan, pelaku pelecehan emosional gaslighting atau yang disebut sebagai gaslighter membuthkan pembenaran untuk memvalidasi dirinya sendiri.
Ketika pelaku gaslighting merasa terancam, mereka membutuhkan korbannya untuk percaya dan mendukung versi mereka mengenai suatu peristiwa ataupun tindakan demi mempertahankan rasa kekuasaan dan kendali mereka secara emosional.
Perilaku gaslighting juga dapat dilakukan oleh seseorang ketika dirinya percaya bahwa pendapatnya lebih valid daripada orang lain, menurut Ana De La Crus, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi di Florida.
Dalam gaslighting yang berlangsung lama, terdapat 3 tahap berbeda yang akan dialami oleh korban.
Yakni tahap pertama adalah ketidakpercayaan dan korban cenderung mengabaikan dan memakluminya, kemudian tahap kedua adalah pertahanan dimana korban mulai memiliki pembelaan diri.
Selanjutnya adalah tahap ketiga yakni depresi, dimana korban cenderung menerima pendapat pelaku gaslighting demi menghindari konflik dan melakukan apapun untuk mendapatkan persetujuan.