Sering Alami Cemas Berlebihan? Hati-hati Anxiety dan Panic Attack, Simak Tips Mengatasinya

- 22 Februari 2022, 16:42 WIB
Ilustrasi Anxiety/ Unsplash/Joice Kelly
Ilustrasi Anxiety/ Unsplash/Joice Kelly /
 
ZONABANTEN.com - Setiap orang pasti pernah merasa cemas dan panik saat menghadapi permasalahan hidup.
 
Namun, perasaan itu akan mengganggu aktivitas ketika berlangsung lama. Bahkan bisa mengalami anxiety dan panic attack.

Orang yang terserang panic attack (perasaan ketakutan yang intens) sering mengalami krisis kesehatan yang mendesak karena gejalanya bisa mendadak dan parah.
 
Baca Juga: Hyungwon MONSTA X Ungkap Tentang Dirinya Sendiri Pada Wawancara Bersama Arena Homme Plus

Menurut National Institute of Mental Health, anxiety merupakan penyakit mental yang paling umum di Amerika Serikat, mempengaruhi 40 juta orang dewasa.

"Gejala anxiety berkisar di sekitar suasana hati, kognitif, dan gejala fisik," tutur Joel Sherrill, PhD selaku wakil direktur Divisi Layanan dan Penelitian Intervensi di Institut Nasional Kesehatan Mental.

Orang yang mengalami anxiety atau panic attack sering mengalami gejala selama berbulan-bulan seperti perasaan gelisah atau sulit berkonsentrasi, ketegangan otot, kelelahan, dan masalah tidur.
 
Baca Juga: Dino SEVENTEEN Bagi Pemikirannya Tentang Pentingnya Kebiasaan Sehat

“Mereka mencari pengobatan karena tidak bisa tidur atau dipijat atau pergi ke dokter karena tidak bisa rileks,” kata Karen Cassiday, PhD, ACT, presiden Anxiety and Depression Association of America.

5 tips ini bisa membantu untuk mengurangi panic attack dan anxiety yang kambuh, di antaranya:

1. Bernapas dengan Tenang dan Perlahan

Orang yang menderita anxiety dan panic attack sering mengalami nyeri dada, disebabkan oleh hiperventilasi dan otot-otot tegang.
 
Baca Juga: Batas Terakhir Penautan Kartu Prakerja Dengan Rekening Atau E-Wallet, Kapan? Cek Jadwalnya Sebelum Berakhir!

"Anda tidak ingin mereka mengalami hiperventilasi. Sebaliknya, jika Anda mengalami hiperventilasi, bernapaslah dengan tenang. Tutup mulut Anda dan bernapaslah dengan tenang melalui hidung Anda, dengan lembut, dan sepelan mungkin untuk mengembalikan kadar karbon dioksida—yang akan membuat Anda merasa lebih baik," ucap Cassiday.

2. Menjaga Pola Makan yang Sehat

Mengonsumsi makanan sehat tidak bisa dianggap sepele karena mampu meredakan anxiety dan stres.

"Jika Anda mengalami anxiety dan stres, rata-rata orang dapat membantu meminimalkannya dengan makan makanan yang seimbang," kata Dr. Sherrill.

Tidak melewatkan waktu makan juga penting untuk menghindari penurunan gula darah, yang dapat menimbulkan perasaan gelisah dan memperburuk kecemasan.
 
Baca Juga: Bansos PBI Sudah Cair di Februari 2022, Ini Syarat dan Ketentuan yang Harus Diketahui!

3. Berolahraga secara Teratur

Selain rutin mengonsumsi makanan sehat, olahraga bisa membantu menyegarkan fisik hingga mengurangi gangguan anxiety.

“Jika Anda mengalami anxiety dan stres, hal itu bisa diminimalkannya dengan berolahraga, mempraktikkan gerakan berbasis kesadaran seperti yoga dan Tai Chi,” kata Dr. Cassiday.

4. Kenali Pemicunya

Pemicu dari panic attack ini bisa berasal dari genetika dan pola asuh. Namun, tidak bisa dimungkiri perubahan mendadak dalam hidup seperti memiliki anak, diberhentikan dari pekerjaan, atau memiliki anak yang sakit dapat menimbulkan anxiety.
 
 
Bagi mereka yang memiliki anxiety, pemicunya bisa beragam atau hal-hal yang membuatnya merasa tidak pasti keramaian, atau tekanan di tempat kerja.

Sedangkan bagi mereka yang mengalami panic attack, pemicunya bisa jenis apa saja.

5. Tidur yang Cukup

Salah satu faktor penting dalam mengendalikan anxiety adalah dengan mengatur pola tidur dan memastikan tidurnya cukup.

Ketika tidur kita terganggu, hal itu dapat mempengaruhi suasana hati dan mengganggu kemampuan untuk mengatasi stres.
 
Baca Juga: Saat Pekerja Masjid Dibatasi di Arab Saudi, Indonesia Justru Keluarkan Aturan Tentang Pengeras Suara

Studi menunjukkan bahwa tidur mempengaruhi otak dan secara langsung dapat mempengaruhi kesehatan mental.

Selain membuat Anda merasa lebih cemas, kurang tidur menciptakan ketidakseimbangan kadar hormon dan meningkatkan kadar adrenalin, dan keduanya dapat meningkatkan kecemasan.*** 

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: The Healthy


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x