5 OCEAN, Hasil Penelitian yang Temukan 5 Tipe Kepribadian dan Ciri-ciri Kepribadian Tersebut

- 27 Oktober 2021, 12:34 WIB
Berikut Hasil Penelitian yang Menemukan 5 Tipe Kepribadian dan Ciri-ciri Kepribadian Tersebut/Instagram.com/@thegreatindonesia.id
Berikut Hasil Penelitian yang Menemukan 5 Tipe Kepribadian dan Ciri-ciri Kepribadian Tersebut/Instagram.com/@thegreatindonesia.id /

ZONABANTEN.com - Psikolog yang mencoba menguak ilmu tentang siapa kita, mendefinisikan kepribadian sebagai perbedaan individu dalam cara berpikir, merasa, dan berperilaku.

Setiap sifat muncul di sepanjang spektrum, sifat-sifat itu independen satu sama lain, membuat konstelasi kepribadian manusia yang tak terbatas.

Berikut penelitian yang menghasilkan  lima tipe kepribadian. Diingat dengan mudah dengan singkatan OCEAN.

Openness (keterbukaan), conscientiousness (kesadaran), extraversion (ekstravensi), agreeableness (kesesuaian), dan neuroticism (neurotisme).

Baca Juga: Bisakah Kepribadian dalam Diri Berubah? Penelitian Ungkap Fakta Mengejutkan

Lima kategori itu dikembangkan pada 1970 an oleh dua tim peneliti. Yang dipimpin Paul Costa dan Robert R. McCrae, dari National Institutes of Health, AS.

Juga Warren Norman dan Lewis Goldberg dari University of Michigan dan University of Oregon, menurut Scientific American.

1.Openness (keterbukaan)

Orang yang memiliki keterbukaan tinggi menyukai petualangan. Mereka ingin tahu dan menghargai seni, imajinasi, serta hal-hal baru.

Keterbukaan mungkin berkorelasi dengan kecerdasan verbal dan perolehan pengetahuan selama masa hidup.

Menurut sebuah studi 2011 di Journal of Clinical and Experimental Neuropsychology.

Orang-orang yang memiliki keterbukaan tinggi dan menikmati hal-hal baru, mungkin memotivasi mereka untuk terus mempelajari hal-hal baru seiring bertambahnya usia.

2. Conscientiousness (kesadaran)

Orang yang teliti dan terorganisir memiliki rasa kewajiban yang kuat. Mereka dapat diandalkan, disiplin, dan berfokus pada pencapaian.

Anda tidak akan menemukan tipe orang yang teliti terbang dalam perjalanan keliling dunia tanpa rencana perjalanan, karena mereka tipe perencana.

Orang yang kesadarannya rendah lebih spontan dan bebas, mereka mungkin cenderung kearah kecerobohan.

Kehati-hatian adalah sifat yang berguna untuk dimiliki, karena telah dikaitkan dengan prestasi di sekolah dan di tempat kerja.

Baca Juga: Ini Penyebab V BTS Dapat Berubah Tipe Kepribadian Menurut MBTI Tes

3. Extraversion (ekstravensi)

Individu yang tinggi pada dimensi ini cenderung penuh semangat, antusias, dominan, ramah, dan komunikatif.

Semakin seseorang ekstrovert, semakin dia menjadi kupu-kupu sosial. Ekstrovert cenderung cerewet, mudah bergaul dan menarik energi dari orang banyak.

Karena ekstrovert tidak bisa hidup sendiri, mereka cenderung asertif dan ceria dalam interaksi sosialnya.

Disisi lain, introvert lebih menikmati banyak waktu sendirian. Introvert lebih suka kegiatan solo atau kelompok kecil.

4. Agreeableness (kesesuaian)

Agreeableness mengukur sejauh mana kehangatan dan kebaikan seseorang.

Semakin menyenangkan seseorang, semakin besar kemungkinan mereka untuk percaya, membantu, dan berbelas kasih.

Anak-anak yang menyenangkan memiliki lebih sedikit masalah perilaku, daripada anak-anak yang rendah dalam sikap keramahan.

Sementara orang dewasa yang menyenangkan memiliki lebih sedikit depresi, dan stabilitas pekerjaan yang lebih besar daripada orang dewasa yang rendah dalam bersikap ramah.

Baca Juga: Gambar yang Pertama Kali Anda Lihat Menunjukkan Kepribadian Anda yang Sesungguhnya

5. Neuroticism (neurotisme)

Untuk memahami neurotisisme, lihatlah George Costanza dari sitkom lama "Seinfeld."

George terkenal dengan neurosisnya, yang disalahkan oleh pertunjukan itu pada orang tuanya yang disfungsional.

Dia khawatir tentang segalanya, terobsesi dengan kuman dan penyakit dan pernah berhenti dari pekerjaan karena kecemasannya.

Orang dengan tingkat neurotisisme yang tinggi cenderung mengalami banyak emosi negatif, karena neurotisisme berperan dalam perkembangan gangguan emosional.

Sebaliknya, orang yang dengan tingkat neurotisisme rendah cenderung stabil secara emosional dan seimbang.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: LiveScience


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah