Headphone dan Earbud Perlahan dapat Memicu Penyakit Berbahaya, Ini Tandanya

- 19 Juni 2021, 07:58 WIB
Ilustrasi wanita memakai headphone/pixabay
Ilustrasi wanita memakai headphone/pixabay /

Disarankan untuk menggunakan perangkat pada pengaturan 50 persen, serta mengurangi durasi penggunaannya.

Bagi orang tua, mencatat bahwa headphone untuk anak-anak yang menggunakan batas volume 85 dBA lebih aman daripada headphone tanpa batas volume, namun tidak aman untuk didengar.

Gangguan pendengaran sangat buruk bagi anak-anak dan remaja karena mereka harus dapat mendengar untuk dapat belajar, bersosialisasi, dan gangguan pendengaran berdampak pada perkembangan sosial dan keberhasilan pendidikan dan pendapatan seumur hidup.

Baca Juga: Ada Tunggakan Fasilitas Isolasi Mandiri di Hotel, BNPB: Akan Lunasi Sesegera Mungkin

  1. Gunakan aplikasi pengukur level suara

Ada banyak aplikasi pengukur level suara gratis, yang membantu menentukan seberapa bising lingkungan sekitar.

  1. Kenakan pelindung pendengaran

Ada banyak jenis pelindung pendengaran yang dirancang untuk melindungi telinga dari kebisingan di sekitar.

Beberapa pelindung pendengaran yang difilter oleh musisi dapat membantu menjaga kualitas musik sambil tetap memberikan perlindungan yang aman.

Perlindungan pendengaran hadir dalam berbagai bentuk seperti penutup telinga, sumbat busa, sumbat non-kustom yang dapat digunakan kembali, dan pelindung pendengaran yang disesuaikan dengan kebutuhan.

  1. Ketahui tanda-tanda peringatan gangguan pendengaran

Tanda-tanda pertama yang paling umum dari gangguan pendengaran termasuk kesulitan mendengar di lingkungan yang bising dan merasa seperti sedang mendengar orang, tetapi tidak dapat memahami apa yang dikatakan.

Tinnitus, atau telinga berdenging, juga sering menjadi tanda awal kerusakan sistem pendengaran dan tanda peringatan untuk gangguan pendengaran.***

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x