Bahaya Penghentian Sentuhan Kulit ke Kulit antara Ibu dan Bayi Baru Lahir dengan Kebutuhan Khusus

- 20 Maret 2021, 15:48 WIB
Ilustrasi bayi.
Ilustrasi bayi. /Pixabay/PublicCo


ZONABANTEN.com —‌ Bayi dengan berat lahir rendah atau yang lahir terlalu cepat/preterm membutuhkan kebutuhan khusus untuk bertahan hidup, namun kebutuhan itu terbatas saat pandemi Covid-19.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya (Penelitian WHO Menyatakan Ibu yang Terpapar Covid-19 Harus tetap Bersama Bayinya Pada Kasus Tertentu), perawatan itu penting terutama, bagi bayi berat lahir rendah atau yang lahir terlalu cepat/preterm.

Penelitian yang dilakukan World Health Organization (WHO) juga menemukan bahwa gangguan terhadap metode perawatan ini sudah menyebar luas di dunia.

Baca Juga: Seberapa Sering Anda Harus Mengganti Seprai? Sang Pakar Beri Bocoran

Dari 20 pedoman pelayanan klinis di 17 negara selama pandemi Covid-19, satu per tiga darinya merekomendasikan untuk memisahkan sang ibu dan anaknya jika sang ibu terpapar Covid-19.

Sementara itu sebuah survey global terhadap pelayanan kesehatan neonatal yang dipublikasikan oleh British Medical Journal (BMJ) Global Health, juga menunjukkan data yang tidak baik.

Dua per tiga dari tenaga medis di 62 negara melaporkan bahwa mereka tidak mengijinkan ibu yang terbukti atau diduga terpapar COVID-19 untuk melakukan kontak kulit ke kulit secara rutin.

Baca Juga: 5 Kiat Mudah Memasukkan Feng Shui ke Dalam Rumah Anda

Sementara itu, hampir satu pertiga dari negara tersebut justru tidak membolehkan pemberian ASI bahkan oleh pengasuh yang tidak terinfeksi.

Berdasarkan Perkiraan 15 juta bayi lahir preterm (sebelum 37 minggu) dan 21 juta lahir dengan berat lahir yang kurang (di bawah 2,5kg) setiap tahunnya.
Para bayi ini dapat menghadapi bahaya yang signifikan apabila tidak mendapatkan perawatan yang memadai.

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: WHO


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x