Bawang Putih dan Jahe Efektif Kurangi Risiko Kanker, Hasil Studi Terbaru

- 2 Maret 2021, 11:15 WIB
Jahe dan Bawang Putih dapat Kurangi Resiko Kanker.*
Jahe dan Bawang Putih dapat Kurangi Resiko Kanker.* //Pexels/wagrati photo

ZONA BANTEN – Risiko kanker ternyata dapat dikurangi dengan mengkonsumsi bawang putih dan jahe.

Keduanya disebut-sebut punya efek anti oksidan dan anti inflamasi.

Demikian hasil studi terbaru dari Sift Deck Research Page.

Baca Juga: Satgas Waspada Investasi Rilis 28 Entitas Berpotensi Rugikan Masyarakat, Termasuk TikTok Cash dan Snack Video 

Dikutip dari laman Express, Sabtu, 27 Februari 2021, hasil studi lanjutan menunjukkan bawang putih dan jahe sama-sama memberikan efek perlindungan terhadap stres oksidatif dengan mengurangi ROS dan peradangan.

"Studi sebelumnya menunjukkan bawang putih menurunkan tekanan darah, kolesterol, trigliserida, dan homosistein, meningkatkan kekebalan, serta mengurangi stres oksidatif dan peradangan yang berhubungan dengan mekanisme anti-penuaan," tulis studi itu, sebagaimana dikutip dari PMJ News.

Seperti diketahui, bawang putih dan jahe memiliki banyak senyawa bioaktif yang memberikan efek anti-oksidan dan anti-inflamasi.

Baca Juga: Sinopsis Sicario: Day of the Soldado, Siapa Dalang Aksi Bunuh Diri Imigran Gelap? Tayang di Trans TV 

Bawang putih telah terbukti dapat mencegah penyakit kronis seperti penuaan, penyakit kardiovaskular, kanker, dan penyakit alzheimer.

Bawang putih dilaporkan dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan antioksidan internal seperti glutathione, dan mengurangi kelelahan.

Sementara jahe adalah bahan alami yang paling umum digunakan untuk pengobatan rumahan seperti sakit kepala, mual, pilek, serta emesis.

Baca Juga: Waduh! Ada Apa Ini? Wulan Guritno Gugat Cerai Sang Suami 

Jahe memiliki berbagai aktivitas kehidupan, seperti aktivitas antioksidan, antimikroba, antiradang, antikanker.

Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa jahe juga dapat menghambat dan mengatur beberapa penyakit, seperti penyakit neurodegeneratif, penyakit jantung dan gangguan metabolisme seperti diabetes melitus dan obesitas, serta gangguan pernapasan.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di National Library of Medicine National Institutes of Health AS, efek jahe pada tingkat lipid diteliti.

Baca Juga: Variasi Untuk Sarapan, Nasi Goreng Kaya Serat 

Studi tersebut mencatat 45 pasien dalam kelompok pengobatan dan 40 pasien dalam kelompok plasebo turut berpartisipasi.

"Ada penurunan yang signifikan dalam trigliserida, kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL), lipoprotein densitas sangat rendah, level sebelum dan sesudah studi secara terpisah di setiap kelompok," beber studi tersebut.

"Rata-rata perubahan kadar trigliserida dan kolesterol pada kelompok jahe secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok plasebo," tambahnya.

 Baca Juga: Di Tengah Ketegangan, Taiwan Adakan Latihan Menembak di Laut China Selatan

Studi ini juga menemukan rata-rata penurunan kadar LDL dan peningkatan kadar lipoprotein densitas tinggi pada kelompok jahe lebih tinggi dibandingkan kelompok plasebo, tetapi kadar plasebo pada VLDL lebih tinggi dari pada jahe.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah