Waspada! Kanker Lambung Sulit Dideteksi Karena Gejala yang Mirip Sakit Maag

- 10 Februari 2021, 16:05 WIB
Ilustrasi sakit perut
Ilustrasi sakit perut /Pexels/Sora Shimazaki

Ketua Yayasan Kanker Indonesia Prof. DR. dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP mengatakan kanker lambung disebabkan oleh adanya sel-sel kanker yang tumbuh di dalam lambung dan menjadi tumor.

Sel ini kemudian tumbuh lagi secara perlahan selama bertahun-tahun. Penderita kanker lambung sendiri biasanya berusia 60-80 tahun.

Baca Juga: UAE Hope Milik Uni Emirat Arab Resmi Mengorbit di Mars, Dahului Tiongkok dan AS dalam Misi Serupa

"Pada awalnya, kanker lambung sering disangka sebagai sakit maag biasa sehingga sebagian besar pasien datang terlambat dan sudah pada stadium lanjut," kata Prof. Aru dalam webinar "Gaya Hidup Masa Kini: Waspada Kanker Lambung Mengintai Anda!" pada Rabu.

Prof. yang berpraktik di RSCM ini mengatakan gejala dari kanker lambung memang sulit dideteksi, sebab rata-rata seperti sakit maag biasa.

Namun jika terlambat ditangani, kanker lambung dapat menyebabkan kematian.

Baca Juga: Kim Jong Un Jabarkan Jalan yang Harus Diambil Korea Selatan dan Katakan AS Tetap Musuh Besar Korea Utara

Beberapa gejala umum dari kanker lambung di antaranya nafsu makan menurun, sakit pada uluhati, nyeri perut, anemia, mual, berat badan turun drastis serta muntah dengan atau tanpa darah.

"Gejalanya hampir sama semuanya cuma kalau kita ada gejala yang enggak hilang-hilang misalnya tiga bulan diobati sakit maag tidak hilang-hilang ya kita harus minta dokternya untuk menelusuri lebih lanjut," kata Prof. Aru.

Menurut data GLOBOCAN 2020, angka kejadian kanker lambung di dunia tahun 2020 mencapai lebih dari 1 juta kasus yaitu sebanyak 369.580 kasus pada wanita dan 719.523 kasus pada laki-laki.

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah