Mengenal Kelahiran Prematur: Penyebab, Gejala, dan Pencegahan

22 November 2023, 09:05 WIB
Mengerti lebih jauh mengenai kelahiran prematur: penyebab, gejala, dan pencegahan /@yourcpf/Instagram

ZONABANTEN.com - Kelahiran prematur, atau sering disebut sebagai bayi prematur, merupakan kondisi di mana seorang bayi lahir sebelum mencapai 37 minggu kehamilan. Meskipun setiap kehamilan dan kelahiran memiliki dinamika uniknya, namun kelahiran prematur dapat menimbulkan tantangan signifikan baik bagi bayi maupun orang tua. Bayi yang lahir prematur biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan bayi yang lahir secara normal.

Mereka juga mungkin mengalami kesulitan dalam mengisap dan menelan, sehingga menghadapi kesulitan dalam makan.

Bayi prematur juga cenderung memiliki suhu tubuh yang rendah setelah lahir.

Apa yang Menyebabkan Kelahiran Prematur?

Sejumlah faktor dapat menyebabkan kelahiran prematur, termasuk tekanan emosional, infeksi, kelainan rahim, atau masalah plasenta.

Kondisi medis seperti preeklampsia dan diabetes juga dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Meskipun beberapa kasus tidak dapat dihindari, upaya menjaga kesehatan selama kehamilan dapat mengurangi risiko ini.

Baca Juga: Bunda Perlu Ketahui Fakta Seputar Bayi Prematur Beserta Langkah Pencegahannya

Penyebab pasti dari kelahiran prematur belum sepenuhnya diketahui. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya persalinan prematur, antara lain:

- Riwayat kelahiran prematur sebelumnya

- Kehamilan dengan bayi kembar

- Adanya kelainan pada rahim atau plasenta

- Jarak antara kehamilan saat ini dengan kehamilan sebelumnya kurang dari 6 bulan

- Ibu hamil sering terpapar asap rokok

- Berat badan ibu hamil lebih rendah dari seharusnya

- Ibu hamil mengalami hipertensi atau diabetes

- Riwayat keguguran berulang

Baca Juga: Rekomendasi Perawatan Bayi Prematur dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, Termasuk saat Ibu Terpapar Covid-19

- Adanya cedera saat hamil

Tantangan bagi Bayi Prematur

Bayi prematur umumnya menghadapi tantangan kesehatan karena organ mereka belum sepenuhnya berkembang.

Mereka mungkin memerlukan perawatan intensif di Unit Perawatan Intensif Neonatal (NICU).

Masalah umum termasuk kesulitan bernapas, suhu tubuh yang sulit diatur, dan risiko infeksi yang lebih tinggi.

Peran Penting Perawatan NICU

NICU menjadi tempat kritis bagi bayi prematur. Tim medis yang terlatih memberikan perawatan khusus, termasuk pengawasan pernapasan, pemantauan suhu, dan pemberian nutrisi khusus.

Di NICU, bayi prematur mendapatkan perawatan yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka.

Dampak Psikologis pada Orang Tua

Baca Juga: Kronologi Bayi 1,5 Kg Meninggal Dunia Usai Foto New Born Klinik di Tasikmalaya, Ini Faktanya

Kelahiran prematur juga memberikan dampak emosional yang signifikan pada orang tua. Mereka mungkin menghadapi kecemasan, rasa bersalah, dan stress yang tinggi.

Dukungan emosional dan informasi yang baik menjadi kunci dalam membantu orang tua menghadapi situasi ini.

Gejala

Kelahiran prematur menyebabkan bayi tidak memiliki waktu yang cukup untuk tumbuh dan berkembang di dalam kandungan.

Karena tidak tumbuh dengan baik di dalam kandungan, berat dan panjang badan bayi prematur lebih rendah dari bayi yang lahir normal.

Beberapa ciri-ciri bayi yang lahir prematur antara lain:

- Berat badan lahir rendah

- Ukuran tubuh kecil dengan kepala yang lebih besar dan tidak proporsional

- Rambut halus yang menutupi tubuh

Baca Juga: Viral! Kasus Bayi 1,5 Kilogram Meninggal Dunia Usai Jalani Foto New Born, Ini Penyebabnya 

- Suhu tubuh rendah

- Kesulitan bernapas

- Kesulitan dalam mengisap dan menelan ASI

Pencegahan dan Perawatan

Penting untuk mendapatkan perawatan prenatal yang baik dan mengikuti panduan perawatan kehamilan untuk mengurangi risiko kelahiran prematur. 

Mempertahankan berat badan ideal dan asupan nutrisi yang baik sebelum hamil merupakan cara terbaik untuk mengurangi risiko kelahiran prematur.

Jika bayi lahir prematur, perawatan medis yang tepat waktu dan dukungan emosional bagi orang tua dapat membantu meminimalkan dampak negatif pada kesehatan bayi dan keluarga.

Mengenal kelahiran prematur bukan hanya tentang memahami faktor penyebabnya, tetapi juga bagaimana mengelola tantangan yang muncul. 

Pendidikan dan dukungan kepada calon orang tua, perhatian medis yang baik, serta dukungan sosial dapat membantu mengoptimalkan hasil kesehatan bagi bayi prematur dan keluarganya.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: ayosehat.kemkes.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler