Diabetes dapat menyebabkan hiperglikemia pada tubuh yang menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat akibat produksi hormon insulin yang tidak mencukupi untuk meregulasi gula dalam darah.
Tingginya gula dalam darah dapat membahayakan sistem dalam tubuh seperti saraf dan pembuluh darah. Diabetes memiliki beberapa tipe, dan untuk mendeteksinya harus dilakukan dengan tes darah.
Dilansir dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention), penyakit diabetes dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
Baca Juga: Pengertian OCD dan Gejalanya, Apakah Anda Salah Satu Pengidapnya?
1. Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun yang diakibatkan oleh tidak adanya hormon insulin yang terbentuk di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan sistem imun tubuh menyerang dirinya sendiri.
2. Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah kondisi di mana sel tubuh tidak mampu merespon insulin secara normal, atau produksi insulin yang ada tidak cukup untuk mengatur kadar gula dalam darah.
3. Diabetes gestasional
Diabetes ini menyerang ibu hamil dan biasanya terjadi selama masa kehamilan karena kurangnya produksi insulin. Diabetes gestasional akan sembuh saat ibu telah melahirkan.
Namun, ibu yang menderita diabetes gestasional selama masa kehamilan akan beresiko memiliki anak yang menderita obesitas atau beresiko menderita diabetes tipe 2.
Baca Juga: Hati-Hati! Ringworm Disebabkan oleh Hal Sepele Ini, Simak Cara Pencegahan dan Pengobatannya
4. Prediabetes
Prediabetes adalah kondisi di mana kandungan gula dalam darah melebihi batas normal namun tidak mencapai batas kandungan gula darah diabetes tipe dua. Penderita prediabetes dapat ditangani dengan baik melalui pengaturan pola hidup.
1. Tes gula darah sewaktu
Tes ini dilakukan dengan mengukur gula darah pada jam tertentu secara acak. Untuk melakukan tes ini, pasien tidak perlu melakukan puasa. Seseorang dinyatakan menderita diabetes apabila hasil tes gula darahnya lebih dari 200 mg/dL.
2. Tes gula darah puasa
Untuk melakukan tes ini, pasien harus berpuasa selama delapan jam sebelum tes. Pasien dinyatakan menderita diabetes apabila hasil tes menunjukkan bahwa gulanya 126 mg/dL atau lebih.
Kadar gula dalam darah dinyatakan normal apabila hasil tes menunjukkan nilai di bawah 100 mg/dL, sedangkan pasien dinyatakan menderita prediabetes apabila hasil tes menunjukkan nilai 100-125 mg/dL.
Baca Juga: Definisi dan Gejala Stroke, Penyakit yang Diderita Bambang Kusriyanto sebelum Meninggal
Tes ini mengharuskan pasien untuk berpuasa selama semalam. Setelah itu, pasien akan diberikan larutan gula khusus untuk diminum.
Tes darah dilakukan dua jam setelah larutan diminum. Kadar gula dalam darah dinyatakan normal apabila nilai tes darah 140 mg/dL, prediabetes apabila nilai tes 140-199 mg/dL, dan dinyatakan menderita diabetes apabila nilai tes darah 200 mg/dL atau lebih.
4. Tes HbA1C (glycated hemoglobin test)
Tes ini dilakukan untuk mengukur gula darah rata-rata dalam hemoglobin selama 2-3 bulan terakhir. Tes ini tidak mewajibkan pasien untuk berpuasa.
Kadar gula darah dinyatakan normal apabila hasil tes dibawah 5,7 persen, prediabetes 5,7-6.4 persen, dan dinyatakan menderita diabetes apabila hasil tes sebesar 6,5 persen atau lebih.
Baca Juga: Lima Produk Perawatan Kulit Ini Cocok Digunakan secara Rutin saat Bulan Puasa
Diabetes dapat dicegah dengan menjaga pola hidup sehat. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga pola hidup sehat yaitu menjaga berat badan seimbang, berolahraga rutin, makan sehat, menghindari konsumsi gula dan lemak jenuh, serta menghindari penggunaan produk tembakau.