Cara Mengenali Pelecehan Emosional Gaslighting dan Kapan Saatnya Minta Bantuan

24 Oktober 2022, 17:00 WIB
Ilustrasi Gaslighting /@Pexels

ZONABANTEN.com - Berikut adalah cara mengenali pelecehan emosional gaslighting dan mengetahui kapan saatnya untuk meminta bantuan.

Gaslighting merupakan bentuk manipulasi dan pelecehan emosional, dimana pelakunya akan memaksa korban mempertanyakan terkait perasaan, pikiran, serta kenyataan yang dialami oleh korban.

Dapat dikatakan bahwa pelecehan emosional gaslighting membuat para korbannya untuk mempertanyakan keyakinan serta persepsi mereka sendiri tentang kenyataan.

Seiring dengan berjalannya waktu, tindakan gaslighting ini dapat merendahkan atau menurunkan harga diri seseorang dan kepercayaan dirinya, sehingga korban akan cenderung bergantung kepada pelaku pelecehan emosional gaslighting.

Baca Juga: Sumpah Pemuda: 9 Organisasi Peserta Kongres Pemuda II yang Cetuskan Sumpah Pemuda

Istilah gaslighting pada mulanya berasal dari drama 1938 "Gas Light", yang kemudian dirilis sebagai film 1940 dan 1944 "Gaslight".

Dalam alurnya, film ini mengisahkan tentang seorang suami yang mengisolasi dan memanipulasi istrinya dengan tujuan untuk melembagakannya.

Tanda-tanda Seseorang yang Melakukan Gaslighting

Pelaku pelecehan emosional gaslighting mungkin memiliki beberapa sifat atau tindakan sebagai berikut :

  • Bersikeras memaksa anda untuk mengakui tindakan atau kalimat yang tidak pernah dikatakan.
  • Menyangkal dan mencemooh ingatan anda mengenai suatu peristiwa.
  • Menyebut anda "gila" atau "terlalu sensitif" jika sedang mengungkapkan kekhawatiran ataupun kebutuhan anda.
  • Mengungkapkan keraguan kepada orang lain terkait perilaku, perasaan, dan keadaan pikiran anda.
  • Menceritakan kembali peristiwa yang akan mengalihkan kesalahan kepada anda.
  • Selalu ingin membenarkan diri sendiri dan menolak untuk mempertimbangkan fakta maupun perspektif anda.

Baca Juga: Elkan Baggott Selamatkan Gillingham Lagi, Witan dan Egy Panaskan Bench, Pratama Arhan Jadi Hiasan Skuad

Tanda-tanda Seseorang Menjadi Korban Gaslighting

Bagi anda yang mengalami pelecehan emosional gaslighting perlu diketahui dan dikenali sesegera mungkin, anda juga harus tahu kapan saatnya meminta bantuan karena gaslighting dapat mengakibatkan kesehatan mental terganggu.

Beberapa tanda-tanda anda mengalami gaslighting adalah sebagai berikut :

  • Dorongan untuk terus meminta maaf setiap waktu.
  • Perasaan bersalah yang terus-menerus dan percaya bahwa anda tidak dapat melakukan sesuatu dengan benar.
  • Sering merasa gugup, cemas, dan khawatir.
  • Kehilangan kepercayaan diri.
  • Terus-menerus bertanya-tanya apakah diri terlalu sensitif.
  • Merasa terputus dari diri sendiri, seolah seperti kehilangan identitas.
  • Merasa bahwa setiap kesalahan merupakan kesalahan anda dan anda patut disalahkan.
  • Memiliki perasaan khawatir tentang ada sesuatu yang salah secara terus-menerus meski tidak tau itu apa.
  • Perasaan putus asa, frustasi, dan mati rasa secara emosional yang berkepanjangan.

Pelaku pelecehan emosional gaslighting seringkali bersembunyi dengan topeng "kepedulian" dan "kekhawatiran" dimana seolah demi kebaikan korbannya, padahal hal tersebut sama sekali salah dan merugikan kesehatan mental korban.

Baca Juga: Statistik Buruk Pratama Arhan di Tokyo Verdy hingga Irfan Bachdim , J League Tak Cocok Untuk Pemain Indonesia?

Salah satu contohnya adalah kalimat berikut :

  • "Kamu terlihat bingung akhir-akhir ini dan kamu juga sering melupakan banyak hal. Aku jadi khawatir."
  • "Kamu tahu kan aku tidak akan mengatakan semua ini jika aku tidak peduli denganmu?"

Meskipun kalimat tersebut seolah menyiratkan perhatian dan kepedulian, padahal kenyatannya akan membuat anda semakin bahwa memang ada yang "salah" dengan anda.

Sementara di suatu hubungan romantis, pelaku pelecehan emosional gaslighting akan memberikan reaksi seperti berikut :

Ketika anda memiliki bukti bahwa pasangan anda berselingkuh dan anda bertanya langsung kepada mereka, perhatikan dua reaksi berbeda dibawah ini.

  • "Apa? Tidak, tentu saja aku tidak mengkhianatimu."
  • "Beraninya kamu menuduhku selingkuh. Aku bekerja sepanjang hari dan pulang untuk menghabiskan waktu bersama kamu, tapi kamu tidak ada di sini. Kamu mengatakan kamu sedang bekerja, tapi siapa yang tahu juga kamu diluar sana sedang apa?, dan jika aku selingkuh kamu juga tidak bisa menyalahkan saya karena kamu tidak bisa melayani saya.

Reaksi yang pertama mungkin adalah sebuah kebohongan, meskipun begitu reaksi yang kedua merupakan perilaku gaslighting yang akan menekan mental korban dan seolah-olah jadi korban yang bersalah karena tidak bisa menjadi "lebih baik".

Baca Juga: Cara-cara Agar Kamu Jadi Pribadi yang Disukai Orang Lain, Nomor 5 Sering Disepelekan padahal Penting!

Perilaku pelecehan emosional gaslighting juga dapat membuat perilaku anda berubah, diantaranya adalah seperti berikut :

  • Lebih mementingkan kesenangan orang lain daripada diri sendiri.
  • Sering mempertanyakan diri sendiri apakah telah mengatakan hal yang benar atau pilihan yang tepat.
  • Berbohong dan mengisolasi diri sendiri dari orang yang dicintai untuk menghindari konflik.
  • Terus-menerus memikirkan kata-kata dan tindakan yag diperbuat demi memastikan telah melakukan semua dengan benar.
  • Menghabiskan sedikit atau bahkan tidak ada waktu sama sekali untuk kegiatan atau hobi yang dulu dinikmati.

Mengapa Pelaku Gaslighting Melakukannya?

Menurut Robin Stern, salah satu pendiri dan direktur asosiasi untuk Yale Center for Emotional Intelligence mengatakan, pelaku pelecehan emosional gaslighting atau yang disebut sebagai gaslighter membuthkan pembenaran untuk memvalidasi dirinya sendiri.

Ketika pelaku gaslighting merasa terancam, mereka membutuhkan korbannya untuk percaya dan mendukung versi mereka mengenai suatu peristiwa ataupun tindakan demi mempertahankan rasa kekuasaan dan kendali mereka secara emosional.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 47 Sudah Dibuka, Kapan Pendaftarannya Akan Ditutup? Simak Tanggal Estimasinya Beirkut

Perilaku gaslighting juga dapat dilakukan oleh seseorang ketika dirinya percaya bahwa pendapatnya lebih valid daripada orang lain, menurut Ana De La Crus, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi di Florida.

Dalam gaslighting yang berlangsung lama, terdapat 3 tahap berbeda yang akan dialami oleh korban.

Yakni tahap pertama adalah ketidakpercayaan dan korban cenderung mengabaikan dan memakluminya, kemudian tahap kedua adalah pertahanan dimana korban mulai memiliki pembelaan diri.

Selanjutnya adalah tahap ketiga yakni depresi, dimana korban cenderung menerima pendapat pelaku gaslighting demi menghindari konflik dan melakukan apapun untuk mendapatkan persetujuan.

Namun, tahap depresi akan membuat korban kehilangan banyak energi dan kehilangan diri sendiri dimana merasa rendah diri dan juga putus asa.

Baca Juga: Simak Tahap Gabung Kartu Prakerja Gelombang 47, Lengkap dengan Syarat dan Cara Membuat Akunnya

Jika telah masuk dalam tahap depresi dan merasa sudah tidak memiliki pertahanan diri lagi, sudah saatnya anda meminta bantuan orang lain dari jeratan pelaku pelecehan emosional gaslighting.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler