Kenapa Orang Korea Makan Banyak Tetap Kurus? Dr. Zaidul Akbar: di Sana Nggak Ada Warteg

30 Juli 2022, 09:18 WIB
Mengapa orang Korea makan banyak tapi tetap kurus? /

ZONABANTEN.com - Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa orang Korea dan China bisa tetap menjaga berat badannya padahal porsi makan mereka lebih banyak dari kebanyakan orang Indonesia? Ternyata dr. Zaidul Akbar punya jawabannya.

Sering kita lihat video mukbang yang menampilkan kreator konten asal Korea dan China yang mampu menghabiskan berbagai jenis makanan dalam jumlah besar.

Tidak bisa dipastikan apakah itu hanya demi kebutuhan konten yang dipaksakan atau memang mereka betul-betul menikmati. Namun, secara umum porsi makan rata-rata orang Korea dan China memang cenderung lebih banyak.

Penjelasan logisnya yang dipercaya banyak orang adalah karena frekuensi gerak orang-orang yang tinggal di Korea dan China lebih tinggi juga dibanding Indonesia.

Baca Juga: Terungkap! dr. Zaidul Akbar Ungkap Pengganti Kopi untuk Atasi Ngantuk yang Ramah Bagi Penderita Asam Lambung

Jika mayoritas orang Indonesia selalu bepergian menggunakan kendaraan meskipun jarak dekat, di Korea dan China justru lebih populer budaya jalan kaki.

Hal tersebut menjelaskan bahwa meskipun orang Korea dan China mendapat asupan kalori jumlah tinggi, kalori yang dikeluarkan pun tak kalah tinggi.

Keseimbangan jumlah kalori yang masuk dan keluar tubuh merupakan faktor utama yang berkaitan dengan berat badan seseorang.

Di sisi lain, dr. Zaidul Akbar justru memikirkan alasan yang berbeda mengenai hal ini. Alih-alih berbicara soal frekuensi gerak, ustaz yang sekaligus dokter itu justru menyebutkan ketiadaan warteg dan rumah makan padang di negara-negara itu.

"Kenapa orang-orang Korea dan negara-negara luar itu bisa kurus-kurus? Karena di sana nggak ada warteg," kata dr. Zaidul Akbar.

Baca Juga: Konsumsi Madu dan Kurma Tiap Hari Bisa Sebabkan Kematian? Begini Tanggapan dr. Zaidul Akbar

Melansir dari video yang diunggah oleh kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official, sang dokter menjelaskan bahwa restoran-restoran di negara-negara maju, termasuk Korea dan China, kebanyakan menyajikan menu yang dimasak langsung.

Proses pemasakan berulang yang sering dilakukan oleh para pemilik warteg dan rumah makan padang akan menyebabkan makanan teroksidasi sehingga nutrisinya berkurang.

Berbeda halnya dengan makanan yang diolah langsung di tempat saat pengunjung memesannya.

Nutrisi dari makanan-makanan tersebut dapat lebih terjaga dan secara efektif akan memberi manfaat baik bagi tubuh.

Pengolahannya sendiri pun berbeda, jika di warteg dan rumah makan padang kebanyakan masakan mengandung minyak dan lemak, hidangan Korea dan China justru lebih sehat dengan hanya direbus, dikukus, atau dibakar.

Baca Juga: Cocok Bagi Pelaku Diet ! Berikut Sarapan Sehat Bisa Bikin Kenyang Lebih Lama ala dr Zaidul Akbar

Jadi, jika orang Indonesia ingin bisa makan banyak namun tetap kurus layaknya orang-orang dari Korea dan China, bisa saja asal memperhatikan menu dan kandungan nutrisinya.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: YouTube dr. Zaidul Akbar Official

Tags

Terkini

Terpopuler