4 Prinsip Cara Membangun Kebiasaan Baru dengan Mudah, Refleksi Konsep Hidup Minimalis

3 Maret 2022, 11:35 WIB
cara membangun kebiasaan baru, refleksi konsep hidup minimalis/ pixabay/ pexels/ /

ZONABANTEN.com - Kesuksesan tidak akan datang tanpa dijemput, salah satu cara menjemput kesuksesan adalah dengan cara membangun kebiasaan baru dan positif.

Refleksi konsep hidup minimalis menjadi salah satu tolak ukur membangun kebiasaan baru dengan mudah.

Salah satu buku yang membahas konsep hidup minimalis, sekaligus cara membangun kebiasaan baru adalah hello, habits yang ditulis oleh Fumio Sasaki.

Fumio Sasaki adalah seorang minimalist dan tergabung dalam tim pendiri situs web “Minimal &Ism”.

Baca Juga: Lirik Lagu Bon Jovi – Always, Saat Orang Terkasih Pergi Namun Selalu Terkenang di Hati

Buku hello, habits memberi panduan, tips, dan trik untuk memulai hidup minimalis ala Fumio Sasaki. Serta contoh yang konkrit, nyata, dan logis.

Fumio banyak mengangkat contoh dari pengalaman pribadi dalam menjalani kehidupan yang 180 derajat berubah.

Dulunya ia adalah seorang peminum alkohol, pecinta makanan manis, sulit untuk bangun pagi, dan malas olahraga.

Lewat buku hello, habits ia ingin memberikan tips, bagaimana cara membuat kebiasaan-kebiasaan kecil tapi konsisten yang ternyata mampu mengubah hidupnya. 

Baca Juga: Hari Buku Dunia, Yuk Ketahui Sejarahnya, Tanggal Resminya Sempat Jadi Perdebatan

Termasuk cara dia berpikir dan melihat dunia. Seperti cara membiasakan hidup sehat dengan mengganti apa yang dia makan. 

Cara dia untuk membiasakan bangun pagi, lebih mau berolahraga, bersosialisasi, berkarya, dan seterusnya.

Buku hello, habits diracik dengan sudut pandang minimalis, dari seorang minimalis yang sudah menjalankan konsep hidup minimalis dan berhasil.

Setidaknya ada tigal hal utama yang disebutkan dalam buku hello, habits. Ide pertama adalah kita boleh punya target besar, visi yang jauh, namun jangan lupa untuk memulai dengan langkah kecil. (we could have a big goal, but don’t forget to start with a small step).

Baca Juga: 3 Cara Membuat Hidup Lebih Tenang, Hilangkan Overthinking dengan Filosofi Eksistensialisme

Banyak orang ingin menjadi sukses, sebagaimana yang dikatakan Thomas Corley dalam bukunya yang berjudul rich habits yaitu kebebasan finansial di umur tertentu.

Memiliki goal yang besar boleh saja, akan tetapi jangan lupa untuk memulai dengan kebiasaan kecil yang positif. 

Kebiasaan tersebut dilakukan secara terus menerus, tanpa harus berpikir panjang. 

Misalnya kebiasaan untuk fokus, menghargai waktu, memiliki mentor, kerja produktif, dan membaca. 

Baca Juga: Drama Korea Baru Lee Sung Kyung dan Kim Young Dae, Tayang April 2022.

Saat kebiasaan tersebut telah Anda lakukan tanpa berpikir panjang, maka goal yang besar hanya tinggal menunggu waktu untuk menghampiri Anda. 

Sebab, kesempatan jauh lebih senang datang kepada siapa yang bersiap. Siapa yang dimaksud adalah diri Anda dengan kebiasaan yang melekat sebagai karakter.

Kebiasaan adalah sesuatu yang dilakukan di bawah alam sadar manusia. Menurut Fumio dalam bukunya hallo, habits cara paling efektif melakukan hal tersebut adalah melakukannya tanpa banyak berpikir.

Karena semakin banyak pikiran, maka pintu kekhawatiran akan muncul, dan disitulah kecemasan akan hadir.

Disitu pula kebingungan, kemalasan, serta keragu-raguan akan muncul dengan sendirinya. 

Baca Juga: Pengajuan Bantuan Inkubasi Bisnis Pesantren 2022 Resmi Dibuka, Begini Cara Daftar hingga Dapat Rp500 Juta

Kunci melakukan kebiasaan baru dengan mudah adalah lakukan dan usahakan yang terbaik. Sampai kebiasaan tersebut ada di alam bawah sadar Anda.

Ide besar yang kedua adalah cara membentuk kebiasaan ala Fumio Sasaki. Menurut Fumio ada empat hal yang harus dimiliki seseorang untuk membiasakan kebiasaan baru, yaitu tekad, mindset, konsekuensi, dan chunk down.

Menumbuhkan kebiasaan baik dimulai dari kebulatan tekad untuk menghentikan kebiasaan buruk. 

Temukan motivasi untuk mendorong tekad yang kuat. Motivasi dapat Anda lakukan melalui tiga cara, pertama dari rasa sakit yang pernah dialami.

Baca Juga: Alami Sakit Tenggorokan dan Batuk, Hoshi SEVENTEEN Dinyatakan Positif COVID-19

Kedua, harapan yang ingin dicapai selanjutnya, ketiga rasa yakin yang lebih besar melebihi rasa sakit yang ada.

Pikirkan konsekuensi terburuk yang akan Anda hadapi, jika terus melakukan kebiasaan buruk dalam satu tahun ke depan, lima tahun ke depan, atau 10 tahun ke depan.

Mindset akan membentuk pola pikir seseorang. Mindset yang tumbuh atau growth mindset, adalah hal yang paling dibutuhkan saat seseorang sedang berusaha untuk menumbuhkan kebiasaan baru.

Apapun pilihan hidup yang diambil memiliki konsekuensi, baik positif maupun negatif. Begitupun saat mencoba untuk menumbuhkan kebiasaan baru, tentu mempunyai resiko buruk yang enak ataupun sukar.

Baca Juga: Terjadi Krisis di Ukraina, EA Sports Hapus Semua Tim Rusia dari FIFA 22

Tantangannya adalah harus dapat menerima konsekuensi tersebut, dengan cara mengatur pikiran bahwa konsekuensi yang positif menjadi prioritas utama.

Dalam membiasakan kebiasaan baru tentu tidak dapat secara langsung dilakukan pada satu waktu. Namun, chunk down atau step by step.

Melakukannya sedikit demi sedikit, satu langkah demi satu langkah tanpa terburu-buru. Menurut Fumio Sasaki Anda dapat menuliskan step by step menuju kebiasaan baik dalam buku atau jurnal.

Menulis menjadi tanda bahwa Anda serius untuk melakukan hal tersebut. Menulis akan menyederhanakan pikiran daripada membayangkan terus menerus hingga membuatnya menjadi sesuatu yang sulit dan rumit.

Baca Juga: Selamat! Jungkook BTS Lulus S1 di Global Cyber University dengan Raih Penghargaan President Awards

Meskipun secara langsung terlihat seperti lambat. Namun, tidak apa-apa. Asalkan Anda mau maju selangkah demi selangkah pasti akan sampai ke tujuan.

Ide besar ketiga dari buku hello, habits adalah proses membangun kebiasaan akan membuat seseorang resilience atau tahan banting.

Jadilah versi terbaik dari diri Anda sendiri. Dengan kata lain daripada terus menerus berpikir tentang goal, lebih baik fokus untuk membangun habits atau kebiasaan.

Sebut saja Albert Einstein, ia bisa menjadi jenius, berbakat dalam bidangnya, bahkan namanya terkenal hingga seluruh dunia hingga dalam buku sains tidak akan pernah terlepas dari sosoknya.

Baca Juga: Menggantikan Vernon, Hoshi SEVENTEEN Dinyatakan Positif Covid-19

Hal tersebut bisa didapatkan Einstein, salah satunya adalah karena dibentuk oleh kebiasaan-kebiasaan yang ingin tahu hal baru, kebiasaan untuk belajar, dan sebagainya.

Dengan kata lain, jangan pernah menyepelekan kebiasaan-kebiasaan kecil Anda yang telah dimulai sejak dini. Karena 10 tahun lagi Anda akan berterima kasih kepada Anda yang saat ini.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: YouTube Sherly Annavita Rahmi

Tags

Terkini

Terpopuler