8 Puisi Rumi Tentang Cinta, Jatuh Cinta, Hati, dan Pecinta Ilahi yang Penuh Sarat Makna dan Penghayatan

27 Februari 2022, 13:52 WIB
8 Puisi Rumi tentang Cinta, Jatuh Cinta, Hati, dan Pecinta Ilahi yang Penuh Sarat Makna dan Penghayatan /cottonbro / Pexels.

ZONABANTEN.com - Berikut delapan puisi Rumi tentang cinta, jatuh cinta, hati, dan pecinta ilahi yang terangkum menjadi satu dari berbagai kitab-kitabnya.

Rumi atau Jalaluddin Rumi merupakan sufi besar yang pada setiap bait puisinya memiliki sarat maknda dan penghayatan.

Seluruh penduduk dunia mengetahui siapa Rumi karena karya puisi yang berhasil diciptakannya, puisi yang di dalamnya mengandung napas keilahian.

Berikut delapan puisi Rumi tentang cinta, jatuh cinta, hati, dan pecinta ilahi yang penuh sarat makna dan penghayatan:

Baca Juga: 5 Puisi Wiji Thukul, Simbol Perlawanan Ketidakadilan

1. Aku telah menjadi seorang pencinta

Dan semua orang menyadari ini,

Tapi, mereka tidak mengerti siapa yang aku cintai. –Rumi

2. Hanya mereka yang mabuk dengan cinta ilahi yang disebut sebagai orang dewasa.

Mereka yang mengejar angan-angan mereka,

Tidak bisa dianggap sebagai orang dewasa. –Rumi

3. Pengetahuan yang bersumber dari hati akan mengantarkan pemiliknya kepada tujuannya. –Rumi

Baca Juga: ‘Escape From Sanaa’ Proyek Foto Rahasia di Yaman Terungkap, Sebuah Puisi Fotografi di Tengah Perang

4. Jika sesuatu yang mengarahkan kepada Yang Tercinta tampak tidak menyenangkan,

Maka itu pasti menjadi berkah tersembunyi. –Rumi

5. Jika cinta (dan ibadah) hanya berupa pemikiran dan gagasan,
Maka puasa san sholat tidak menjadi kewajiban untuk kita.

Teman-teman mempersembahkan hadiah satu sama lain sebagai keterikatan dan cinta-

Hadiah-hadiah tersebut adalah saksi cinta dan keterikatan.

Ada ketulusan hati dan kebersamaan yang disembunyikan dalam hadiah-hadiah itu-

Pemberian seperti itu adalah saksi yang nyata dari cinta yang terbentuk di dalam hati. –Rumi

6. Kita telah sampai

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gradasi Warna Pilihan Dapat Prediksikan Masa Depanmu

Namun dengan kaya-kata yang tidaj dikatakan,

Dan dengan wajah-wajah yang penuh dengan kasih sayang untu orang-orang.

Kita telah merasakan kerinduan hati-hati manusia,

Dah kita telah sampai dengan lidah-lidahbyang lebih penting dari sekadar lidah.

Kita telah sampai,

Menjadikan langit di atas kita sebagai rumah kota,

Dan semua orang sebagai keluarga kita,

Dan kita telah memakai segala yang tanpa warna sebagai warna kita

Kita telah mengambil 72 bangsa sebagai saudara-saudara kita

Baca Juga: Tes Kepribadian Dalai Lama, Jawab Pertanyaan Berikut dan Ungkap Karaktermu

Kita telah sampai.

Sedangkan yang lain telah datang dan pergi-

Mereka hidup, mati, dan hilang.

Kita telah dilahirkan, tak pernah pergi lagi

Kita telah sampai,

Untuk menyebar di mana-mana seperti hujan,

Untuk masuk ke setiap rumah seperti matahari,

Dan untuk menyentuhkan wajah kita kepada orang-orang seperti bumi.

Singkat kata, untuk mencintai dan dicintai,

Kita telah sampai. –Rumi

Baca Juga: Tanda-tanda Stres dari Penampilan Fisik, Apakah Kamu Termasuk?

7. Sepanjang malam dan siang, adalah engkau yang hidup di dalam hatiku.

Ketika aku berharap untuk bisa melihatmu, aku hanya bisa melihatmu di dalam hatiku. –Rumi

8. Siapa pun yang kau pandang sedang jatuh cinta juga merupakan seorang yang dicintai pada saat yang sama,

Orang yang haus mencari air, sementara itu, air juga jatuh cinta dengan mereka yang sedang kehausan. –Rumi.***

 

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Rumi: Kisah Hidup dan Pesan-pesannya / Cihan Okuyucu

Tags

Terkini

Terpopuler