Jahe Ternyata Bisa Mengatasi Nyeri Haid, Mencegah Kanker, dan Masih Banyak Lagi

12 Februari 2022, 19:46 WIB
Ilustrasi jahe, Jahe Ternyata Bisa Mengatasi Nyeri Haid, Mencegah Kanker. /pixabay.com/ jmexclusives.


ZONABANTEN.com - Jahe merupakan tanaman berbunga yang berasal dari Asia Tenggara.

Jahe adalah salah satu rempah paling sehat yang biasa digunakan dalam masakan dan jamu.

Jahe dapat digunakan segar, kering, bubuk, atau sebagai minyak dah jus.

Berikut 10 manfaat jahe untuk kesehatan yang didukung oleh penelitian ilmiah:

Baca Juga: 10 Manfaat Kapulaga, Salah Satunya Bisa Menangkal Kanker

1. Mengatasi masalah pencernaan

Jahe biasanya digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk mengatasi pencernaan, mual, membantu melawan flu, dan pilek.

Aroma dan rasa jahe yang unik berasal dari minyak alaminya, yang terpenting adalah gingerol.

Gingerol adalah senyawa bioaktif yang memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat.

Sehingga dapat juga membantu mengurangi stres oksidatif.

2. Mengobati mual, terutama morning sickness

Baca Juga: Bikin Kangen, 4 Permainan Tradisional Musti Dicoba Generasi Milenial

Jahe dapat membantu meredakan mual dan muntah untuk orang yang menjalani suatu operasi tertentu.

Jahe juga dapat mengatasi mual terkait kemoterapi, tetapi diperlukan penelitian terhadap manusia dalam jumlah yang lebih besar.

Disarankan agar ibu hamil yang mendekati persalinan atau pernah mengalami keguguran untuk menghindari jahe.

Hal ini dikarenakan jahe dikontraindikasikan dengan riwayat pendarahan vagina dan juga gangguan pembekuan.

3. Menurunkan berat badan

Baca Juga: Ingin Memperkuat Hubungan? Berikan 36 Pertanyaan Ini Pada Pasanganmu untuk Tumbuhkan Cinta

Sebuah tinjauan literatur tahun 2019 menyimpulkan bahwa suplementasi jahe secara signifikan mengurangi berat badan, lingkar pinggang, pinggul, dan pada orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas.

4. Membantu osteoarthritis

Osteoarthritis (OA) merupakan masalah kesehatan sendi di tubuh, yang menyebabkan nyeri sendi dan kekakuan.

Studi pada tahun 2011 menemukan bahwa kombinasi topikal jahe, damar wangi, kayu manis dan minyak wijen, dapat membantu mengurangi rasa sakit dan kekakuan pada orang dengan OA lutut.

5. Menurunkan risiko penyakit jantung

Pada sebuah studi tahun 2015 terhadap 41 peserta dengan diabetes tipe 2, 2 gram bubuk jahe per hari menurunkan gula darah sebesar 12%.

6. Mengurangi nyeri haid

Baca Juga: Kitagawa Marin dan Wakana Gojou Nangkring di Posisi Ke-1 Sebagai Pasangan Anime Terfavorit Edisi Minggu Ini

Dalam sebuah penelitian tahun 2009, 150 wanita diinstruksikan untuk mengonsumsi jahe atau obat anti-inflamasi non steroid (NSAID) selama 3 hari pertama menstruasi.

Ketiga kelompok yang menerima empat dosis harian bubuk jahe (250 mg), asam mefenamat (250), atau ibuprofen (400 mg). Jahe berhasil mengurangi rasa sakit dengan cukup efeki.

7. Menurunkan kadar kolesterol

Penelitian tahun 2018 terhadap 60 orang dengan hiperlipidemia, 30 orang yang menerima 5 gram bubuk jahe setiap harinya mengalami penurunan kadar kolesterol LDL (jahat) sebesar 17,4% selama periode 3 bulan.

8. Mencegah kanker

Baca Juga: 7 Anggota Positif COVID-19, CRAVITY Tunda Jadwal

Sifat antikanker dikaitkan dengan gingerol, yang ditemukan dalam jumlah besar di jahe mentah.

Studi 28 hari terhadap individu yang berisiko normal terkena kanker kolorektal, 2 gram jahe per hari secara signifikan mengurangi molekul sinyal pro-inflamasi di usus besar.

Sehingga kandungan zat gingerol pada jahe, dapat memberikan perlindungan terhadap kanker.

10. Meningkatkan fungsi otak dan melindungi penyakit Alzheimer
Ada juga beberapa bukti bahwa jahe dapat membantu meningkatkan fungsi otak secara langsung.

Sebuah penelitian tahun 2012 terhadap wanita paruh baya yang sehat, dosis harian ekstrak jahe terbukti meningkatkan fungsi kerja otak.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler