Benarkah Migrain Mengurangi Risiko Diabetes Pada Wanita? Jangan Salah, Ternyata Begini Faktanya

17 Maret 2021, 15:20 WIB
Ilustrasi Migrain /

ZONA BANTEN – Diabetes adalah kondisi kronis yang ditandai dengan kadar glukosa yang tinggi dalam tubuh.

Sementara itu, migrain adalah kondisi kronis dan episodik yang ditandai dengan sakit kepala yang parah, terutama di satu area otak yang diikuti dengan mual dan kepekaan terhadap cahaya.

Diabetes dapat menyebabkan banyak komplikasi, termasuk migrain.

Baca Juga: Erdogan Sebut Arab Saudi Ingin Beli Drone Bersenjata dari Turki, Tanda Ankara dan Riyadh Rujuk? 

Kondisi ini lazim terjadi pada sekitar enam persen pria dan delapan belas persen wanita.

Namun, keterkaitan antara keduanya masih kontroversial karena faktor genetik dan lingkungan, selain faktor predisposisi lainnya, seperti hipoglikemia dan puasa berperan penting dalam memicu kondisi tersebut.

Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa wanita dengan migrain aktif memiliki risiko diabetes tipe 2 sebesar 30 persen lebih rendah dibandingkan dengan wanita tanpa riwayat migrain.

Baca Juga: Pemerintah Tidak Keluarkan Larangan, Satgas Covid-19 Ingatkan Masyarakat Bijak Menyikapi Mudik Lebaran 2021 

Ini bisa disebabkan oleh peningkatan kadar asam lemak plasma dan keton, yang telah dilaporkan sebelum serangan migrain.

Puasa menyebabkan gula darah rendah dalam tubuh dan meningkatkan produksi keton.

Meningkatnya badan keton, dengan demikian berperan sebagai faktor pemicu timbulnya migrain.

Baca Juga: Gegara Iklan Medis, Tiongkok Hapus UC Browser Milik Jack Ma dari Toko Aplikasi 

Faktor-faktor ini menjelaskan hubungan terbalik antara migrain dan risiko diabetes.

Karena kadar glukosa tinggi pada diabetes atau selama periode prediabetik, risiko migrain bisa menjadi rendah dibandingkan dengan orang dengan kadar gula darah rendah.

Faktor lainnya adalah penurunan kepadatan serabut saraf sensorik.

Baca Juga: TPS3R Tak Maksimal, PSI Tangsel Bakal Evaluasi Kinerja DLH 

Diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf sensorik di dalam tubuh.

Seperti yang kita ketahui bahwa migrain adalah gangguan sakit kepala neurologis, oleh karena itu, karena gangguan saraf sensorik terkait migrain, prevalensi migrain aktif dapat berkurang.

Diet rendah glikemik dapat memberikan efek yang menjanjikan pada sakit kepala atau nyeri migrain dengan mengurangi sitokin inflamasi dan memperbaiki kondisi pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar yang juga berhubungan dengan migrain.

Baca Juga: Mengaku Sepi Pembeli, Pedagang Ciputat Tak Sanggup Membayar Listrik Kios 

Beberapa minuman yang tergolong rendah glikemik di antaranya sebagai berikut

1. Jus jeruk

Jus jeruk rendah indeks glikemik dan juga membantu mencegah serangan migrain karena kandungan magnesium yang tinggi.

Siapkan dua buah jeruk, sepotong kecil jahe, sejumput garam mineral, daun kemangi atau mint.

Baca Juga: Idul Fitri 2021 Masih Pandemi, Menteri Perhubungan Tak Larang Masyarakat untuk Mudik 

Cuci, kupas, dan buang selaput putih dan biji jeruk dengan cara mengawetkannya menjadi dua.

Blender jeruk dengan jahe.

Jika Anda lebih suka jus dingin, masukkan jus ke dalam kulkas selama beberapa waktu.

Hindari menambahkan es karena dapat menurunkan nutrisi jus. Tuang ke dalam gelas, tambahkan garam dan taburi dengan daun kemangi atau mint.

Baca Juga: Xiaomi Menangkan Gugatan Blacklist AS, Perusahaan China yang Masuk Daftar Hitam Ikut Ajukan Tuntutan Hukum 

2. Smoothie sayuran

Ini terdiri dari semua sayuran berdaun hijau seperti bayam, brokoli dan kangkung.

Kehadiran vitamin esensial seperti vitamin B dan folat dalam sayuran ini dapat membantu mencegah migrain.

Baca Juga: Wow! Arkeolog Israel Umumkan Temuan Artefak Gulungan Laut Mati yang Berisi Teks Alkitab Zakaria Berusia 1.900  

Bahan:

Sayuran hijau segar seperti bayam, seledri, pucuk wortel, selada dan kangkung.

Buah-buahan segar seperti nanas, mangga, beri, jeruk atau buah musiman lainnya sesuai selera.

Kayu manis atau biji rami untuk nutrisi tambahan (opsional).

Cairan untuk memblender seperti air, air kelapa atau santan.

Tambahkan sayuran hijau, buah-buahan dan cairan ke dalam blender dan haluskan untuk membentuk campuran yang halus. Tuang ke dalam gelas dan sajikan.

Baca Juga: Tiga Tewas, Seribu Orang Terluka Akibat Tradisi Pesta Api Majusi di Iran  

3. Teh jahe

Antioksidan dan fitokimia dalam jahe dapat membantu mencegah mual dan serangan migrain.

Siapkan setengah sendok teh jahe parut, air dua cangkir, lemon (opsional), dan madu (opsional).

Rebus jahe dalam air selama 3-5 menit dan biarkan terendam selama 10 menit. Saring dan tuangkan dalam cangkir. Tambahkan lemon dan madu, jika suka.

Baca Juga: 8 Alasan untuk Jatuh Cinta Kepada Hwang In Yeop, Tak Sangka Aktor Tampan Ini Pernah Bikin Moon Ga Young Baper 

Wanita dengan migrain memiliki risiko diabetes yang lebih rendah, namun sebaliknya mungkin atau tidak mungkin karena diabetes dapat menyebabkan migrain sebagai salah satu komplikasi.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Boldsky

Tags

Terkini

Terpopuler