Guru Besar IPB Sebut MSG Bukan Unsur Kimia Berbahaya, Bisa Gantikan Garam, Lho

20 Februari 2021, 15:05 WIB
MSG atau micin, penyedap makanan /Pixabay/Sontung57

ZONA BANTEN - Guru Besar IPB Sebut MSG Bukan Unsur Kimia Berbahaya, Bisa Gantikan Garam, Lho.

MSG atau yang juga dikenal sebagai micin atau vetsin ternyata bisa menjadi alternatif pengganti garam.

MSG sebagai alternatif pengganti garam diungkapkan oleh Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi dari Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB, Prof Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, C.Ht.

Baca Juga: WOW! Dua Orang Ini Lihat Ada Sosok Gaib Dibalik Kesuksesan Baim Wong 

"Untuk menyiasati pengurangan asupan garam atau diet rendah garam, kita dapat mengganti penggunaan sebagian garam dengan bumbu umami seperti MSG," ujar Ahmad Sulaeman dikutip dari Antara.

Ahmad menjelaskan, MSG terdiri dari asam glutamat 78 persen, natrium 12 persen, dan air 10 persen, dan merupakan zat gizi.

Asam glutamat ini juga banyak terkandung dalam bahan makanan kita sehari-hari seperti telur, ikan, daging, dan juga sayuran.

Baca Juga: Tahukah Anda, Dua Orang Ini Disebut Raja dan Pangeran Matematika, Simak Sejarah Kecerdasannya 

"MSG bukan unsur kimia yang berbahaya. Bahan bakunya dari tetes tebu melalui proses fermentasi," tambahnya.

Hal ini juga membuat MSG baik sebagai pengganti garam karena bisa membuat makanan memiliki cita rasa yang tinggi, namun rendah garam.

Artikel ini sebelumnya telah dimuat di tasikmalaya.pikiran-rakyat.com dengan judul, MSG Ternyata Bisa Gantikan Garam, Ini Penjelasannya

Baca Juga: Film Justice League Snyder Cut Memunculkan Kembali Adegan Seru Batman dan Joker Karakter Baru 

"Kandungan natrium pada MSG itu hanya sepertiga kandungan natrium pada garam dapur normal, dan sudah banyak juga penelitian terdahulu yang membuktikan bahwa penggunaan MSG bermanfaat untuk membantu penurunan asupan garam namun tetap menjaga palatabilitas makanannya," jelasnya.

Diet rendah garam dinilai akan meningkatkan imunitas tubuh karena bisa menekan faktor pemicu penyakit degeneratif seperti hipertensi.

Untuk menjaga imunitas di kala pandemi virus Covid-19, Profesor Ahmad menyarankan tetap menjaga gaya hidup sehat dengan berolahraga teratur, serta menghindari kebiasaan merokok dan minuman alkohol.

Baca Juga: Penerapan PSBB Banten Kembali Diperpanjang Hingga 19 Maret 2021 

"Ada juga yang cukup kompleks dengan menjalankan Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension).

"Namun, kita juga bisa mengurangi asupan garam atau diet rendah garam, sebagai salah satu upaya yang esensial dan cukup mudah dilakukan untuk mengurangi risiko hipertensi," pungkasnya.***(Tyas Siti Gantina/PR Tasikmalaya)

Editor: Yuliansyah

Sumber: PR Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler