Viral Video Ceramah Oki Setiana Dewi Tentang KDRT, Begini Tanggapan Aktivis Feminis Indonesia

- 6 Februari 2022, 09:01 WIB
Oki Setiana Dewi dianggap menormalisasi KDRT
Oki Setiana Dewi dianggap menormalisasi KDRT /

ZONABANTEN.com - Sebuah potongan video yang menampilkan sosok Oki Setiana Dewi sedang menyampaikan ceramah menjadi viral baru-baru ini.

Di dalam cuplikan video tersebut, Oki Setiana Dewi menyampaikan sebuah kisah nyata tentang seorang istri di Jeddah yang menutupi aib suaminya dengan tidak menceritakan kekerasan yang dia alami kepada orang tuanya.

Video ceramah Oki Setiana Dewi yang verdurasi 96 detik itu pun memicu beragam tanggapan, utamanya dari para aktivis feminis Indonesia.

Oki Setiana Dewi dianggap telah menormalisasi aksi KDRT melalui isi ceramahnya dalam video tersebut.

Baca Juga: 15 Cara Atur Finansial Ala Raditya Dika, Tidak Banyak Orang Sadari Ternyata dengan Hal-hal Berikut 

Komunitas Perempuan Berkisah pada akun Instagram resminya di @perempuanberkisah membuat sebuah unggahan khusus yang ditujukan kepada Oki Setiana Dewi.

Unggahan Komunitas Perempuan Berkisah pada akun Instagram @perempuanberkisah
Unggahan Komunitas Perempuan Berkisah pada akun Instagram @perempuanberkisah

“Dear @okisetianadewi, semoga membaca ini ... Ceramah Anda kali ini berpotensi mendorong perempuan untuk bungkam atas kekerasan yang dialaminya.

Sehingga yang terjadi dia akan semakin terjerat dalam siklus kekerasan yang entah akan berhenti sampai kapan.

Maka bukan ceramah yang melemahkan perempuan (korban) yang dibutuhkan, tapi dorongan agar mereka berpikir kritis untuk menyadari bahwa itu adalah kekerasan …

Baca Juga: Streamer Asal Korea Jammi Bunuh Diri, Diketahui Depresi Usai Sering Terima Komentar dan Rumor Jahat 

Jangan menunggu keluarga atau bahkan Anda sendiri yang menjadi korban, hanya untuk speak up. STOP KEKERASAN APAPUN BENTUKNYA.

Semoga Anda semakin berempati pada korban,” ujar Komunitas Perempuan Berkisah melalui caption unggahan tersebut.

Sedangkan unggahan itu sendiri berisi beberapa hal yang menurut Komunitas Perempuan Berkisah harus dikritisi dari ceramah Oki Setiana Dewi.

Berikut poin-poinnya.

Baca Juga: 5 Tips Pilih Jurusan Kuliah Tahun 2022 Ala Anggie Marthin, Simak Supaya Tidak Salah Jurusan! 

1. KDRT adalah tindak kriminal, melaporkannya bukan hal tabu

Komunitas Perempuan Berkisah menegaskan bahwa KDRT bukan termasuk ke dalam wilayah privat, melainkan sudah masuk ke ranah hukum.

Indonesia punya UU KDRT yang berperan sebagai salah satu upaya menghentikan budaya kekerasan masyarakat.

2. Menganggap pelaporan KDRT sebagai menjelek-jelekkan suami, sama dengan tidak mengakui perasaan perempuan sebagai korban

Komunitas Perempuan Berkisah menyoroti kalimat Oki yang mengatakan bahwa “Perempuan suka lebay dalam bercerita.”

Dengan melontarkan kalimat itu, Oki dianggap menunjukkan sikap yang tidak berpihak pada korban.

Baca Juga: Metode Paling Ampuh Agar Keinginan Cepat Terkabul, Ustadz Adi Hidayat: kata orang mustahil 

3. Tidak ada yang perlu diromantisasi dari KDRT, orang yang mencintaimu tidak akan memukulmu

Menurut Komunitas Perempuan Berkisah, kisah yang diceritakan Oki di mana suami tersentuh hatinya karena si istri memilih diam saat dipukul, tidak bisa dijadikan patokan.

Lantaran siklus KDRT akan terus berputar, meskipun situasi sempat membaik, namun pada akhirnya ketegangan/konflik akan muncul kembali dan mengarah pada kekerasan.

Bahkan menurut data Google, sudah banyak perempuan yang mati di tangan suaminya sendiri.

Baca Juga: Metode Paling Ampuh Agar Keinginan Cepat Terkabul, Ustadz Adi Hidayat: kata orang mustahil 

4. Nabi tidak pernah mengajarkan KDRT

Untuk mengimbangi isi ceramah Oki yang berdasar pada agama, Komunitas Perempuan Berkisah pun menyoroti dari sisi tersebut.

Mereka menekankan bahwa Nabi Muhammad tidak pernah mengajarkan untuk memukuli istri, justru mengajarkan suami agar penuh kasih.

5. Anak-anak bisa turut menjadi korban

Komunitas Perempuan Berkisah mengatakan bahwa korban kekerasan berpotensi menjadi pelaku di masa depan.

Dalam kasus ini, jika ibunya dipukuli, maka berkemungkinan anak-anak juga akan menjadi korban.

Baca Juga: Lee Sang Yeob dan On Joo Wan Pamer Persahabatan yang Menggemaskan di Pesta Piyama Home Alone 

6. Ceramah Oki akan membuat banyak korban KDRT takut bicara

Dampak buruk dari ceramah Oki, menurut Komunitas Perempuan Berkisah, adalah semakin banyak korban KDRT yang menjadi takut untuk melapor.

Meskipun posisinya dilindungi hukum, namun dikhawatirkan para korban takut dianggap membuka aib keluarga, dianggap lebay, dan dianggap durhaka kepada suami.

Pada foto terakhir, Komunitas Perempuan Berkisah menambahkan, bahwa sebagai ustazah, Oki punya tanggung jawab moril untuk melindungi yang lemah, bukan malah membungkam mereka dengan bungkus agama.

Seorang penulis yang juga aktivis feminis Indonesia, Kalis Mardiasih, juga turut menyampaikan tanggapannya terkait topik KDRT yang sedang panas ini.

Baca Juga: Berita J.League: Kabar Gembira! Gamba Osaka Berlatih Lagi Setelah Kembali Diserang Covid-19 

Unggahan Kalis Mardiasih pada akun Instagram @kalis.mardiasih
Unggahan Kalis Mardiasih pada akun Instagram @kalis.mardiasih

“KDRT (kekerasan fisik) adalah jenis kekerasan yang akan langsung kuadukan ke orangtuaku.

Tanpa pertimbangan apapun, SAAT ITU JUGA. Aku akan langsung mencari rumah aman SAAT ITU JUGA, untuk menyelamatkan diriku jika suami melakukan kekerasan fisik.

Dengan cara apa saja, aku akan mencari bantuan untuk bisa menyelamatkan diriku SAAT ITU JUGA,” tulis Kalis pada akun Instagram pribadinya di @kalis.mardiasih.

Rupanya kalimat tersebut merupakan salah satu isi perjanjian pernikahan Kalis dengan suaminya, Agus Mulyadi.

Baca Juga: Viral, Tagar Save Rayan Trending di Twitter, Bocah 5 Tahun yang Jatuh ke Sumur 32 Meter 

Lalu ada juga aktivis feminis lain bernama Mila Muzakkar yang membuat video tanggapan yang dia unggah melalui akun Instagram pribadinya di @milamuzakkar.

Unggahan Mila Muzakkar pada akun Instagram @milamuzakkar
Unggahan Mila Muzakkar pada akun Instagram @milamuzakkar

“Ceramah yang sangat menyesatkan. Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan kepada siapa pun, terutama terhadap pasangan suami istri.

Kita membangun rumah tangga itu untuk saling mencintai, melindungi, bukan menyakiti.

KDRT harus dibicarakan, harus dilaporkan. Dia bukan sesuatu yang wajar, bukan sesuatu yang normal, tidak boleh disembunyikan,” ujar Mila pada video tersebut.

Baca Juga: Rumor Transfer Sepakbola, Gullit: Erling Haaland Cocok Bermain di Liverpool 

Mila juga menambahkan pada caption, “Beginilah akibatnya kalau orang yang belum dalam ilmu dan kajiannya dianggap Ustazah.”***

Editor: Yuliansyah

Sumber: ig @perempuanberkisah IG @milamuzakkar IG @kalis.mardiasih


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah