Network
ZONABANTEN.com - Dalam upaya mencegah penyebaran pandemi virus covid-19, Pemerintahan Kota Tangerang melalui Dinas Kesehatan terus mengoptimalkan pendeteksian dini.
Hal ini dikatakan Wali Kota Tangerang, Arif R. Wismasnsyah di Tangerang, bahwa sampai saat masih ada masyarakat terpapar covid-19, namun jumlahnya mulai berkurang.
“Sejumlah tes masih terus dilakukan agar peta penyebaran pandemi virus bisa terpantau,”kata Arif melalui laman tangerangkota.go.id, Jumat, 20 November 2020.
Selain pendeteksian, pencegahan penyebaran virus pandemi covid-19, pemeritah bersama dengan segenap Aparatur Sipil Negara (ASN) sekota Tangerang, mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga protokol kesehatan.
Baca Juga: Tokoh Tangsel Kritisi Ketidakhadiran Timses Paslon 03 Dalam Debat SMSI dan KPN,
“Melalui bina wilayah (Binwil) untuk terus sosialisasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHSB) dalam membangun kedisiplinan masyarakat, untuk mematuhi protokol kesehatan,” kata Arif.
Hal ini juga sebagai bentuk dukungan akan program Pemerintah Provinsi Banten yang kembali memberlakukan perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di seluruh wilayah Provinsi Banten dalam rangka percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Keputusan perpanjangan pemberlakuan PSBB tertuang dalam Keputusan Gubernur Banten Nomor 443/Kep.267-Huk/2020, dimana perpanjangan PSBB berlangsung selama satu bulan mulai tanggal 20 November 2020 hingga 19 Desember 2020.
Menanggapi hal tersebut, Arif mengungkapkan Pemkot Tangerang akan terus berupaya keras menekan angka penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Tangerang.
Baca Juga: Salurkan 2.500 Swab Antigen, Doni Minta Kluster Kerumunan Secara Sukarela Melakukan Tes Covid
"Tujuannya jelas, demi kebaikan masyarakat mengingat pandemi Covid-19 masih terjadi,"
"Di Kota Tangerang sendiri masih ada masyarakat yang terinfeksi walau jumlahnya sudah berkurang," kata Arief
Lebih lanjut Arif menuturkan, Pemkot melalui Dinas Kesehatan Kota Tangerang masih terus melakukan deteksi dini penyebaran Covid-19.***
