Musim Kemarau, Pendapatan Petani Sayuran di Lebak Menyentuh Angka Rp16 Juta Sehari

- 10 September 2023, 19:50 WIB
Musim kemarau, pendapatan petani sayuran di Kabupaten Lebak menyentuh angka Rp16 juta dalam sehari.
Musim kemarau, pendapatan petani sayuran di Kabupaten Lebak menyentuh angka Rp16 juta dalam sehari. /Pixabay

ZONABANTEN.com – Fenomena El Nino yang mengundang musim kemarau membawa berkah tersendiri bagi sejumlah petani sayuran di Kabupaten Lebak. Saat ini mereka mengaku kewalahan melayani permintaan pasar yang sangat tinggi terhadap komoditas sayuran.

Menurut Dede (65 tahun), salah satu petani sayuran di Kabupaten Lebak, aneka sayuran yang disalurkan ke pasar lokal kini mencapai 2 ton per hari. Mulai dari mentimun, pare, kacang panjang, oyong, hingga terung. Hal ini membuat pendapatan petani sayuran di Kabupaten Lebak meningkat dua kali lipat.

“Kami juga menampung aneka sayuran dari petani setempat dan semuanya itu dipasok ke Pasar Rangkasbitung,” katanya.

Menurut Dede, banyak petani di Kabupaten Lebak yang beralih menanam sayuran saat musim kemarau. Sebab, beberapa sayuran dataran rendah seperti kacang panjang dan oyong tidak membutuhkan air yang begitu banyak seperti padi.

“Kami setiap musim kemarau itu beralih ke sayuran dataran rendah dibandingkan tanam padi karena lebih menguntungkan,” ujarnya.

Baca Juga: Dilanda El Nino, Kelompok Tani di Kabupaten Lebak Gagal Panen dan Rugi Rp650 Juta

Dede mengungkapkan bahwa petani sayuran di Kabupaten Lebak menjual hasil panen mereka dengan harga Rp8.000 per kilogram. Oleh karena itu, mereka dapat menghasilkan Rp16 juta dalam sehari jika memasok 2 ton sayuran setiap harinya.

Tingginya permintaan pasar terhadap komoditas sayuran bahkan membuka lapangan pekerjaan bagi warga lokal yang bertugas menanam, merawat, dan memetik sayuran dengan upah Rp70 ribu per hari.

Mulyadi (55 tahun) yang juga berprofesi sebagai petani sayuran di Kabupaten Lebak merasakan hal serupa. Sejak beberapa pekan terakhir, dirinya merasa cukup diuntungkan karena menanam aneka sayuran saat musim kemarau.

“Kami memanen aneka sayuran itu bisa dipanen lima belas kali dari panen awal selama 40 hari setelah tanam dan bisa menghasilkan pendapatan Rp150 juta dengan luas tanam 1,5 hektar. Padahal normalnya Rp100 juta,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: ANTARA Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah