Miris, Puluhan Anak di Kota Serang Berhenti Sekolah karena Jadi Korban Bullying

- 22 Agustus 2023, 13:26 WIB
Ilustrasi - Puluhan anak di Kota Serang berhenti sekolah karena menjadi korban bullying.
Ilustrasi - Puluhan anak di Kota Serang berhenti sekolah karena menjadi korban bullying. /Freepik

ZONABANTEN.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang mencatat bahwa 72 anak di Kota Serang dari berbagai jenjang berhenti sekolah karena menjadi korban perundungan (bullying).

Ironisnya, Kepala Dindikbud Kota Serang, Suherman, mengatakan bahwa saat ini bullying adalah penyebab utama kasus putus sekolah di Kota Serang. Saat ini pihaknya sedang berupaya mengatasi persoalan tersebut hingga tuntas.

“Data yang dihimpun oleh kami, ada 72 orang yang menjadi korban bullying. Itu asal muasal mereka tidak mau sekolah. Jadi memang lebih dominan akibat bullying itu tadi,” katanya.

Suherman menyampaikan bahwa para pelaku perundungan tersebut sudah dibina bahkan diserahkan ke pihak kepolisian agar mendapatkan efek jera dan kejadian serupa diharapkan tidak kembali terulang.

“Termasuk guru juga. Jika terbukti melakukan hal itu, kami proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. BKPSDM juga memberikan hukuman indisipliner kepada guru itu,” ujarnya.

Baca Juga: Pembangunan di Kota Serang Dinilai Belum Merata, Syafrudin: Butuh Waktu 100 Tahun

Menurut Suherman, faktor lain yang menyebabkan anak-anak di Kota Serang putus sekolah selain bullying adalah kemiskinan dan kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anaknya, di mana banyak orang tua yang mendorong anaknya untuk bekerja sejak kecil daripada menimba ilmu di sekolah.

“Karena biasanya orang tua mereka ada yang mengajak ke sawah, kemudian pergi berdagang. Jadi dua hal ini harus kami hindari. Tentunya dengan mengedukasi orang tua dan meminimalisir keluhan siswa terkait bullying. Memang untuk dua hal itu sedang kami tangani,” tuturnya.

Suherman mengungkapkan bahwa dari sekian banyaknya anak-anak di Kota Serang yang putus sekolah, 133 di antaranya disekolahkan lagi karena adanya bantuan dari United States Agency for International Development (USAID).

“Dari 133 anak itu kami kembalikan lagi ke sekolah sesuai tingkatannya. Mulai dari TK, SD, SMP, dan pendidikan non formal seperti paket A, B, dan C,” kata Suherman.

Informasi ini juga bisa Anda baca di Kabar Banten dalam artikel berjudul Jadi Alasan Utama Putus Sekolah, Puluhan Anak di Kota Serang Jadi Korban Perundungan.

Baca Juga: Dinilai Layak Jadi Pj. Wali Kota Serang, Ahmad Nuri: Saya Tak Pernah Berambisi Soal Jabatan

Suherman mengungkapkan bahwa ada tiga kecamatan di Kota Serang yang menyumbangkan angka putus sekolah terbanyak, yaitu Kecamatan Kasemen, Kecamatan Walantaka, dan Kecamatan Curug.

Sementara itu, menurut Wali Kota Serang, Syafrudin, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang selalu berupaya mengurangi angka putus sekolah di kota ini. Namun, ada beberapa kendala yang membuat pihaknya cukup sulit mengatasi persoalan tersebut, salah satunya anak yang memang tidak memiliki motivasi untuk belajar.

“Tantangannya karena anak-anaknya ada yang malas. Tapi mudah-mudahan dengan program ini anak-anak yang malas menjadi termotivasi untuk belajar, karena pemkot juga sudah ada program wajib belajar 12 tahun,” ujarnya.*** (KabarBanten.com/Rizki Putri)

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah