Polusi Udara di Kabupaten Serang Dinyatakan Tinggi, DLH: Itu Tidak Benar

- 21 Agustus 2023, 11:29 WIB
Ilustrasi - Polusi udara di Kabupaten Serang dinyatakan tinggi, DLH Kabupaten Serang membantahnya.
Ilustrasi - Polusi udara di Kabupaten Serang dinyatakan tinggi, DLH Kabupaten Serang membantahnya. /Pixabay

ZONABANTEN.com – Baru-baru ini, polusi udara di Kabupaten Serang menjadi sorotan. Pasalnya, Kabupaten Serang berada di urutan ketiga dalam daftar daerah paling berpolusi di Indonesia menurut IQAir, sebuah perusahaan asal Swiss yang memantau kualitas udara di berbagai wilayah.

Namun, menurut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang, di antara 29 kecamatan di Kabupaten Serang hanya Kecamatan Cikande yang memiliki tingkat polusi udara tinggi atau melebihi ambang batas.

Kepala DLH Kabupaten Serang, Prauri, mengatakan bahwa berdasarkan hasil pengujian di laboratorium, tingginya tingkat polusi udara di Kecamatan Cikande bukan disebabkan oleh perusahaan industri tetapi emisi yang dihasilkan kendaraan bermotor.

“Itu bukan akibat industri melainkan kendaraan yang tidak melakukan uji emisi. Di sana (Kecamatan Cikande) kendaraan paling padat,” katanya.

Prauri mengakui bahwa DLH Kabupaten Serang memiliki keterbatasan dalam melakukan uji emisi kendaraan bermotor. Ia mengatakan bahwa selama ini pihaknya menggandeng Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Serang untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Baca Juga: Sadis! Tak Nyumbang Miras, Pria di Kabupaten Serang Ini Dibunuh Teman-temannya

Prauri pun menegaskan bahwa penyumbang polusi udara tertinggi di Kabupaten Serang adalah Kecamatan Cikande. Oleh karena itu, menurutnya Kabupaten Serang tidak bisa dinyatakan sangat berpolusi secara keseluruhan.

“Hanya satu, Kecamatan Cikande. Lainnya di bawah ambang batas, kok satu kabupaten dinyatakan buruk? Kita punya hasil lab-nya,” ujarnya.

Prauri menyampaikan bahwa pihaknya rutin melakukan pengujian di laboratorium untuk memantau tingkat polusi udara di Kabupaten Serang dan kualitas udara tidak bisa diukur hanya dengan melihatnya menggunakan mata telanjang.

“Nggak bisa lihat pakai mata saja,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah