Network
ZONABANTEN.com – Sejumlah petani di Kabupaten Lebak kini fokus membudidayakan tanaman sayuran untuk mengantisipasi dampak el nino yang puncaknya diprediksi akan terjadi pada Agustus hingga September mendatang.
Dede, salah satu petani di Kabupaten Lebak yang membudidayakan tanaman sayuran, mengatakan bahwa hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kekeringan yang disebabkan oleh el nino.
“Sejak Mei 2023 lalu, kami mengembangkan tanaman sayuran untuk menghindari kekeringan itu,” kata Dede.
Petani di Kabupaten Lebak kini gencar membudidayakan tanaman sayuran dataran rendah, seperti kacang panjang, mentimun, terung, oyong, dan pare, karena jenis sayuran ini tidak membutuhkan banyak air, lain halnya dengan padi sawah.
Selain itu, budidaya tanaman sayuran cukup menguntungkan dan menjanjikan. Sebab, permintaan pasar akan komoditas ini cenderung mengalami peningkatan.
Baca Juga: 5 Desa di Kabupaten Lebak Dinyatakan Rawan Pangan, Begini Tindakan Pemkab Lebak
Dede dan petani lainnya pun tidak perlu datang ke pasar untuk menjual hasil panen mereka, karena ada tengkulak yang menampung dan memasok sayuran tersebut ke sejumlah pasar, seperti Pasar Rangkasbitung, Pasar Induk Tanah Tinggi, dan Pasar Kebayoran.
“Kami lebih fokus menggeluti usaha budidaya tanaman sayuran,” ujar Dede.
Menurutnya, sayuran seperti mentimun, kacang panjang, pare, dan oyong bisa menghasilkan pendapatan rata-rata 45 hari setelah tanam.
Mentimun, kacang panjang, pare, dan oyong bisa dipanen sebanyak sepuluh sampai dua puluh kali dan produksinya mencapai 15-20 ton.
