Network
Sebelum diberangkatkan ke Malaysia, masing-masing korban dimintai uang sebesar Rp7 juta. Uang tersebut digunakan sebagai biaya pembuatan paspor, biaya akomodasi, dan biaya konsumsi mereka selama dalam perjalanan.
Informasi ini juga bisa Anda baca di Kabar Banten dalam artikel berjudul 8 Pekerja Migran Asal Cikeusik Terlantar di Malaysia, 2 Calo TKI Ilegal Diamankan Polres Pandeglang.
Baca Juga: Pantai Teluk Pandeglang Dipenuhi Sampah, Masyarakat dan Pandawara Group Turun Tangan
“Karena diiming-imingi gaji Rp10 juta per bulan dan kontrak kerja 2 tahun, para korban mengikuti keinginan pelaku. Tapi sekarang kondisi korban di Malaysia saat ini terlantar karena tidak lagi bekerja dan tidak punya biaya untuk pulang,” tutur Shilton.
Atas kondisi ini, para korban menghubungi keluarga mereka lalu melaporkan kedua calo TKI ilegal tersebut ke Polres Pandeglang.
Satreskrim Polres Pandeglang bergerak cepat melakukan penyelidikan hingga tersangka berhasil diamankan.
Setelah diperiksa, kedua tersangka mengaku bahwa selama 6 bulan mereka sudah memberangkatkan delapan belas pekerja migran asal Kabupaten Pandeglang ke Malaysia.
“Tersangka OS berperan merekrut dan membuat paspor, sedangkan US berperan sebagai pengemudi ke Bandara Soekarno Hatta,” ungkap Shilton.
Baca Juga: Sempat Naik saat Pandemi Covid-19, Angka Kemiskinan di Kabupaten Pandeglang Turun Perlahan
Atas perbuatannya, kedua calo TKI ilegal ini dijerat Pasal 4 UU RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan mereka terancam dipenjara selama 15 tahun.*** (KabarBanten.com/Rifki Suharyadi)
